Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Group KG Tertular Virus Copas

23 Juli 2013   07:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:11 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Beberapa waktu yang lalu seorang kawan travel blogger berkirim pesan singkat usai menayangkan tulisan berisi uneg-unegnya. “Mbak bantu sebarin ya, terserah deh mau lewat apa biar orang ini kapok.” Apa pasal lelaki yang biasanya anteng ini mendadak ‘ngamuk dan meminta tulisannya disebarluaskan?

Selidik punya selidik, ternyata sang kawan dilanda kekesalan karena baru saja menjadi korban copas (=copy paste). Foto dan tulisannya dicopas oleh satu blog panduan wisata tanpa seijin yang empunya. Surat protes pun dilayangkan ke alamat email pengelola blog untuk meminta penjelasan.

Sebelumnya sang kawan masih kesal karena satu media yang notabene adalah bagian dari grup media terkemuka juga telah men-copas foto karyanya. Siapa yang tak kenal Kompas Gramedia? Oh maaaaaak, virus copas mulai menebarkan racunnya ke segala penjuru hingga Majalah KaWanku pun terkontaminasi virus. Foto sang kawan yang dipasang di blognya tanpa ijin "dipinjam" dan dimuat di KaWanku edisi No 148/2013 halaman 12 dalam rubrik Did You Know. Untuk detailnya silahkan mampir membaca uneg-uneg Tentang Menghargai Karya Orang Lain di sini dan di sini yang ditulis oleh sang kawan.

Hal berbeda terjadi minggu lalu, sebuah pesan mendadak membutuhkan persetujuan muncul di blog saya dititipkan oleh pengelola blog perjalanan wisata di daerah Sulawesi Selatan. Isi pesannya berupa perkenalan dan pemberitahuan kalau beberapa tulisan saya telah mereka "pinjam" dan gunakan tanpa ijin sebagai informasi destinasi wisata di blognya. Lucunya di situ disebutkan mereka ingin berbagi pengalaman dalam menyebarluaskan keindahan alam Indonesia. Kenapa saya bilang lucu? Karena informasi yang mereka sajikan copas sana sini, bagaimana mau berbagi pengalaman? Kalau pengalaman copas hmmm ... terima kasih karena saya ini sudah sering jadi korban copas.

Foto dari blog saya pun pernah "dipinjam" oleh freemagz area edisi 192 halaman 10 yang terbit 12 Oktober 2011 dan saya bagikan di Kompasiana dengan judul Area Copas Foto Tanpa Ijin . Ketika protes dilayangkan ke editornya, jawaban yang diterima adalah,”benar foto tersebut diambil dari internet dan redaksi kami lalai menyebutkan sumber istimewanya

Fenomena apa yang sedang merebak saat ini?

Di jaman akses ke dunia maya semakin gampang, setiap orang dengan mudah bisa mengunggah dan mengunduh informasi yang banyak bertebaran di dalamnya. Hal yang sama terjadi dengan dunia blogging, setelah sempat turun kini peminat blog kembali marak. Yang menjadi persoalan adalah banyak orang yang tidak mau susah sehingga dengan kreatif mencomot karya orang lain, dikumpulkan ke dalam satu tempat yang baru sehingga lahirlah "buah karya"-nya.

Sangat disayangkan bila media yang telah punya nama melakukan hal serupa, bila memang membutuhkan gambar atau tulisan pendukung untuk beritanya di saat dikejar tayang, apa susahnya sih minta ijin sama yang punya karya? Bisa kan menitipkan komentar atau mengirimkan pemberitahuan kepada pemilik akun blog?

Jika menilik kasus yang menimpa sang kawan di atas, saya berasumsi bahwa KaWanku tak punya waktu lagi  mengirimkan fotografernya untuk mengambil gambar museum Tsunami di Banda Aceh. Lalu, demi menghemat waktu, tenaga, transportasi, akomodasi dan sebagainya dengan cepat mencari solusinya lewat mesin pencari di dunia maya. Bing! dalam sekejap apa yang dicari bisa didapatkan, naik cetak deh. Bagaimana dengan area? Kantor area dimana sih? masih di Jakarta kan? Akses ke halte transjakarta juga gampang koq, cuma yaitu tadi main cepat.

Tips untuk menghindari sakit hati saat dicopas, ketika memutuskan untuk berbagi di dunia maya lapangkanlah hati, gambar-gambar yang hendak diunggah sebaiknya resolusinya diperkecil dan diberi watermark penanda itu adalah karya kita. Apakah tips ini akan berhasil? Hal ini mengingatkan saya pada tulisan dan gambar saya di Kompasiana tentang Mochtar Soemodimedjo, Sutradara Kereta Api Terakhir Berpulang; tulisan ini dicopas mentah-mentah oleh sebuah portal berita online. Hanya beberapa katanya diganti, lalu gambar pertama dicrop untuk menghilangkan watermark.

Pada akhirnya semua kembali kepada pribadi masing-masing, kejadian dicopas tidak menyurutkan semangat untuk terus berbagi tulisan di dunia maya. Yang melakukan kecurangan satu waktu akan ketahuan juga dan pasti mendapatkan imbalannya. [oli3ve]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun