Ditemui usai pementasan, Ine yang mengaku belum pernah menginjakkan kaki di Nanggroe sengaja meminta kawannya yang orang Aceh untuk berbicara di depannya untuk mempelajari cara bertutur dengan lidah Aceh. Penggalan dua babak Monolog Cut Nyak Dien, menjadi bagian dari pementasan perjalanan Amoroso Katamsi di dunia panggung, Meniti 77: Mengalir dalam Kehidupan.
Pementasan yang membuat merinding, menggetarkan rasa, mata basah dan bangkitkan rindu pada Nanggroe. Kesenian adalah salah satu alternatif yang baik untuk mengenang, mengapresiasi dan memperkenalkan jejak mereka yang pernah ada dalam catatan perjalanan sejarah negeri kepada generasi penerus, saleum [oli3ve].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H