Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kementerian Pariwisata Luncurkan Program Wisata Jalur Samudera Cheng Ho

25 Februari 2015   21:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cheng Ho (Zeng He) sangat dihormati di Tiongkok pula di Indonesia, diharapkan lewat program wisata Jalur Samudera Cheng Ho (JSC) dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya Tiongkok ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya di ruang makan Golden Cheng Ho II seusai peluncuran program wisata JSC di Kawasan Wisata Golden City, Bengkong, Batam, Sabtu (21/02/2015) lalu.

Lebih lanjut Arief Yahya mengatakan jumlah wisman Tiongkok sekitar 100 juta, tapi yang datang ke Indonesia baru sekitar 1 juta. Jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 5 juta, Indonesia masih kalah. Wisata kemaritiman di Indonesia belum maksimal karena baru menyasar 60% wisata, 30% wisata laut dan sisanya 10% alam bawah laut.


Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo dalam sambutannya mengatakan Tiongkok menghormati akar dan jejak budayanya, sehingga JSC menjadi peluang Indonesia untuk menyasar wisman dari Tiongkok. Akulturasi budaya tercipta lewat kedatangan pedagang Tiongkok ke Indonesia yang memperkaya khasanah budaya Indonesia yang dapat dilihat dari ragam motif batik, kuliner, seni dan tari, arsitektur, niaga maupun pertanian.

[caption id="attachment_399352" align="aligncenter" width="486" caption="Menpar Arief Yahya memberikan penghargaan kepada Tek Po (dok. koleksi pribadi)"]

1424850157589304022
1424850157589304022
[/caption]

Dilihat dari letaknya yang strategis dan sebagai pintu gerbang masuk Indonesia tersibuk ketiga setelah Jakarta dan Bali; menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Batam sebagai tempat peluncuran program JSC. Pertimbangan lainnya adalah, Batam telah mengembangkan wisata bahari tematik Cheng Ho yang dikelola oleh Golden View sejak 2010. Karenanya pada kesempatan tersebut, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada Tek Po sebagai pemilik Golden Cheng Ho II.

Golden Cheng Ho II yang dibuat di Tiongkok pada 1991 ini, sebelumnya dioperasikan di Singapura dan ditawarkan dalam paket wisata cruise. Kapal berkapasitas 30 orang penumpang tersebut dibeli dan dibawa ke Batam oleh Tek Po pada 2009 lalu dioperasikan di kawasan wisata Golden City yang dikelolanya.

14248502751168522073
14248502751168522073
Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo dan Menpar Arief Yahya dalam jamuan santap siang di atas Golden Cheng Ho II (dok. koleksi pribadi)
Kurang lebih 600 tahun lalu, Laksamana Cheng Ho memulai perlayaran muhibahnya untuk menemukan lahan baru dengan mengemban misi perdamaian, perdagangan, diplomatik dan persahabatan. Sejarah mencatat Sang Laksamana melakukan 7 (tujuh) kali pelayaran besar melintasi samudera memimpin 300 armada untuk menyebarkan pengaruh Cina ke setiap tempat yang dilintasinya.

Jejaknya sejarah perjalanan Cheng Ho masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia yang pernah menjadi tempat persinggahannya. Destinasi wisata potensial yang menarik minat para pemerhati dan penikmat sejarah, karenanya pemerintah optimis program wisata JSC dapat mendorong pariwisata Indonesia berbasis sejarah maritim Indonesia dan meningkatkan angka kunjungan wisata khusunya ke Kepulauan Riau dan Indonesia pada umumnya. Ke depannya, JSC akan dibuka di 9 (sembilan) destinasi wisata lainnya yakni Aceh, Palembang, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali. Saleum [oli3ve].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun