Namun, beberapa negara telah mulai mengambil langkah progresif untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai. Di beberapa negara maju, kebijakan larangan penggunaan kantong plastik dan sedotan telah diberlakukan. Meskipun ini langkah awal yang positif, tantangannya adalah bagaimana menerapkan langkah serupa di negara-negara berkembang. Edukasi dan advokasi publik sangat penting untuk membangun kesadaran akan bahaya plastik dan mendorong penggunaan alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti kertas atau bahan yang dapat terurai.
   Untuk mengatasi masalah plastik sekali pakai, diperlukan langkah-langkah strategis dan kebijakan yang tegas. Pemerintah perlu mendorong penggunaan bahan alternatif yang ramah lingkungan dan memberlakukan regulasi ketat terhadap produksi dan distribusi plastik sekali pakai. Selain itu, masyarakat harus didorong untuk mengubah perilaku konsumsi dan beralih ke penggunaan produk yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali.
   Salah satu solusi adalah meningkatkan investasi dalam teknologi daur ulang dan inovasi material yang dapat terurai dengan cepat di alam. Selain itu, edukasi lingkungan harus diutamakan, terutama di sekolah-sekolah, untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik. Jika upaya global untuk mengurangi plastik sekali pakai dapat dilaksanakan secara konsisten, ada harapan bahwa lingkungan kita akan lebih bersih dan berkelanjutan dalam seribu tahun ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H