Mohon tunggu...
Olvian Nur Yasin
Olvian Nur Yasin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi Guysss.... Perkenalkan nama saya Olvian Hobi saya mendaki gunung dan bermain sepak bola atau futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Pengangguran di Indonesia karena Apa?

17 Juni 2023   10:55 Diperbarui: 17 Juni 2023   11:04 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang dalam usia kerja, yaitu antara 15 sampai 65 tahun, tidak bekerja. Pengangguran adalah masalah serius dalam masyarakat modern, dan biasanya ledakan itu disebabkan oleh fakta bahwa jumlah pekerja atau pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang dapat mereka pegang. Kondisi seperti itu menyebabkan tekanan emosional dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan rumah.

Pengangguran terjadi ketika pertumbuhan ekonomi secara signifikan lebih lambat dari pertumbuhan angkatan kerja dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan lebih besar dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan kata lain, pencari kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan respon respon di Indonesia mencapai 8,42 juta pada Agustus 2022. Dilihat dari kelompok umur, penduduk usia 15 hingga 24 tahun tercatat dalam kategori TPT sebesar 20,63%. pada tahun 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penduduk usia 25-29 tahun (3,36%) dan penduduk usia 60 tahun ke atas (2,85%). Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah kemudian mengatakan, 2,8 juta dari 8,42 juta penduduk Indonesia yang menganggur telah berhenti mencari pekerjaan. kataIda 33,45%. putus asa menganggur di tempat kerja.

Dari 2,8 juta, 76,9% dikatakan telah menyelesaikan pendidikan menengah pertama atau di bawahnya. Kemudian Menteri Tenaga Kerja Ida memeringkat respons yang tidak dapat menemukan pekerjaan, yang merupakan tantangan pertama untuk mengurangi respons.

Ada banyak cara untuk mengatasi perlawanan, terutama melalui pemerintah dan bisnis. Berikut cara-cara memerangi respons di Indonesia:

1. Peningkatan jumlah posisi

    Tingginya jumlah respons yang jelas karena kekurangan kesempatan kerja. Meningkatkan kesempatan kerja dan mensosialisasikan       lowongan kerja dengan baik di semua media akan memudahkan pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan.

2. Tawaran pelatihan kejuruan

     Meskipun usia kerja berkisar antara 15 hingga 64 tahun, pekerja muda umumnya memiliki pengalaman kerja yang lebih sedikit.             Oleh karena itu, peran negara dalam memberikan pelatihan vokasional sangat penting.

3. Fasilitas kondisi kerja

    Pemerintah harus dapat bekerja dengan bisnis untuk memastikan kondisi kerja yang menguntungkan di beberapa tempat yang                benar-benar dapat diakses oleh semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun