Bisa kita lihat di UII Yogyakarta, sebuah kampus islam yang terpisah-pisah kampusnya di Yogyakarta. Awalnya banyak mendapat sambutan kurang enak ketika Prof Akhyar berani menampilkan laporan keuangan Program International beliau di perpustakaan kampus. Banyak yang heran mengapa laporan keuangan diperlihatkan secara bebas. Namun, pada akhirnya mendapat apresiasi dari banyak Dekan dan pihak-pihak lain. “Inilah transparasi, untuk mencegah fitnah dan perilaku koruptif di kampus” Ujar beliau.
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang terdiri dari 4 yaitu laporan posisi keuangan atau neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan begitu penting untuk suatu lembaga yang orientasinya profit maunpun non profit seperti lembaga pendidikan untuk memberikan informasi kepada stakeholder ataupun masyarakat umum lainnya.
Laporan keuangan ibarat “rapor kenaikan kelas” dari seorang siswa atau pelajar. Rapor yang berisi berbagai mata pelajaran. Ada mata pelaran matematika, bahasa dan sebagainya. Nilainya pun macam-macam, ada yang dapat A atau sangat baik, adapula yang medapatkna C atau cukup. Apapun aktivitas dan hasil yang dilakukan perusahaan akan tercermin dalam laporan keuangan. Perusahaan telah berkembang menjadi ekselen dalam arti berhasil mencapai kinerja. Prestasi tersebut dapat kita nilai dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang memburuk juga dapat menjadi tanda bahwa terdapat gejala entitas gulung tikar.
Universitas swasta (termasuk universitas-universitas muhammadiyah) merupakan lembaga non-profit. Seperti kita tahu bahwa terdapat 2 jenis lembaga yaitu lembaga profit dan lembaga non profit. Universitas swasta tidak memperoleh keuntungan atau laba dalam proses penghasilannya tetapi memberikan manfaat berupa jasa untuk khalayak umum. Laba bukanlah orientasi utama dari suatu kampus.
Universitas menggunakan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) organisasi nirlaba dalam penyusunan laporan keuangannya. Dalam penyusunannya hampir mirip dengan organisasi yang berorientasi bisnis, hanya saja laporan keuangan universitas tidak menampilkan laba rugi karena tidak berorientasi ke hal tersebut. Sayangnya hanya sedikit universitas yang mau menampilkan laporan keuangan tersebut ke khalayak umum. Padahal seluruh stakeholder dan mahasiswa bahkan masyarakat umum sangat membutuhkan laporan keuangan universitas tersebut. Hal ini juga untuk mengurangi ke suudzonan mahasiswa terutama para aktivis kampus yang sering mendiskusikan kemana larinya seluruh DPP dan SPP mereka selama ini
Kami sebagai mahasiswa perguruan tinggi muhammadiyahs sangat berharap semoga saja kedepannya kampus-kampus Muhammadiyah bisa mengikuti jejak universitas-universitas yang sudah berani untuk menampilkan laporan keuangan kampus kepada seluruh khalayak umum entah stakeholder, dosen dan mahasiswa. Sehingga tidak ada lagi rasa suudzon maupun prasangka-prasangka buruk lainnya serta juga menghindari kecurangan-kecurangan kampus.
Hidup Mahasiswa !
Abdurrahman Maulana Yusuf, Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Daftar Pustaka :
Adnan, Akhyar, November 2013. Compete & Win Globally. Penerbit Mitra Pusaka Nurani Yogyakarta
Wahyudiono, Bambang, 2014. Mudah membaca laporan keuangan. Penerbit Raih Asa Group Jakarta