Mohon tunggu...
Abdurrahman Maulana Yusuf
Abdurrahman Maulana Yusuf Mohon Tunggu... Akuntan - MSc of Accounting Student

MSc of Accounting Student

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pandangan Fast Food dalam Perspektif Islam

27 November 2014   21:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:40 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Hmmm, membicarakan tentang makanan itu sepertinya menarik. Siapa yang tidak mengenal makanan – makanan seperti KFC, Texas, Pizza Hut, dan makanan – makanan cepat saji lainnya? Hampir semua orang pasti mengenal yang namanya fast food alias makanan cepat saji.
Ada banyak sekali makanan yang ada disekeliling kita ini, terutama bagi kalian yang tinggal di perkotaan (temasuk saya pastinya) .Kalau makanan mau dari propinsi ini ada, mau dari negara itu, ada. Apalagi teman – teman yang doyan jalan – jalan ke Mall lalu punya kelebihan uang saku , pasti sering banget makan makanan seperti itu. Bagi teman – teman yang tak punya uang, cukuplah bersyukur makan di warung tegal langganan, hehe.
Urusan perut memang sangat penting, terutama bagi kalian yang terkena penyakit maag. Tidak boleh yang namanya telat makan, bisa – bisa maagnya kambuh dan rasanya sakit sekali. Bagi yang tidak bermasalah maag juga, seharusnya menjaga pola makan sehat agar tidak terkena maag.
Tetapi di zaman yang serba modern ini, makanan bukan hanya sekedar kebutuhan untuk mengisi perut dan gizi. Lebih dari itu ,yaitu merupakan tren dan prestise. Memang harus selalu makanan modern ya? Tidak juga. Makanan dari kampung pun banyak yang dimodifikasi alias dibuat menjadi makanan modern. Bisa diibaratkan dengan motor tua yang dimodifikasi sehingga harganya melejit lebih mahal.
Sayangnya semakin modernnya makanan tidak selalu diiringi dengan kepedulian masyarakat terhadap memaknai makanan yang mereka makan. Banyak sekali yang sangat terobsesi dengan gaya makanan – makanan  barat dan modern yang disajikan dengan begitu mengundang selera. Ditambah lagi iklan – iklan dimana – mana yang semakin membeludak.
Sehatkah budaya seperti ini? Tentu saja bila berlebihan akibatnya akan fatal. Makanan – makanan seperti Pizza, Buger, Mc Donald, lebih mengacu pada penyajian dan penampilan daripada gizinya. Bila dicermati, makanan – makanan seperti itu mengandung banyak sekali lemak tak jenuh, mulai dari daging burger, daging cincang, daging asap, keju, nasi hingga yang nabati seperti margarin, mentega, dan lain – lain.
Seharusnya bila kita memakan banyak lemak dan karbohidrat, harus diimbangi dengan protein dan vitamin. Vitamin dari sayur – sayuran maupun dari buah – buahan. Tetapi konsep ini sudah punah karena semakin menjamurnya makanan ala barat. Pengunjung justru diberikan makanan tinggi kolestrol yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Sisa kalori yang tak terbakar akan mengendap dalam tubuh dan yang berbahaya akan menimbulkan obesitas.
Padahal Allah pernah berfirman bahwa “Hendaknya manusia memperhatikan makanan yang dia konsumsi” . Dilarang? Tidak juga, hanya saja sebagai manusia yang punya akal dan pikiran harus lebih memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun