Mohon tunggu...
Clara E
Clara E Mohon Tunggu... -

Karyawati disebuah perusahaan swasta di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiat Sederhana Kuliah Sambil Bekerja

3 April 2014   11:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina…”

Pepatah di atas tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebuah kalimat sederhana namun implementasinya sangatlah rumit. Apalagi jika dikaitkan dengan tuntutan kebutuhan yang pada akhirnya banyak dari kita harus mengalah dengan pendidikannya karena harus mengejar pekerjaan. Dan bukannya mengerdilkan wanita, karena saya sendiri adalah seorang wanita, banyak dari kaum hawa yang lebih memilih membatasi tingkat pendidikan mereka demi alasan rumah tangga dan pekerjaan.

Pekerjaan, sebuah pilihan yang mau tidak mau harus kita jalani untuk memenuhi kebutuhan, sementara pendidikan adalah sesuatu yang menjadi wajib untuk hidup kita. Tentunya dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda, ada yang merasa sudah cukup dengan lulus Sekolah Menengah dikarenakan alasan biaya ataupun kuliah cukup dengan lulus Diploma. Bagaikan sebuah mata uang yang memiliki dua sisi yang tidak akan pernah beriringan namun memiliki harga yang sama. Adalah pilihan bagi kita yang merasa bahwa pendidikan itu sangat penting dan dapat menunjang karier. Namun, tak sedikit yang pada akhirnya bisa mengecap pendidikan di saat yang tidak sewajarnya. Mereka baru bisa menikmati dunia pendidikan setelah mereka dapat menyisihkan uang dari hasil bekerja.

Bukan pilihan yang mudah. Kuliah sambil bekerja. Bayangkan jika kita harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan, ditambah masih harus mengerjakan tugas kuliah yang tidak kalah menumpuknya. Apalagi ketika jam kuliah kita adalah kuliah malam, sementara paginya kita harus melakukan aktivitas pekerjaan lagi. Itulah alasan yang membuat banyak orang untuk berpikir 2 kali mengambil kuliah setelah waktu kerja. Boro-boro berpikir untuk menambah gelar di belakang nama, untuk mengasah keterampilan lewat sebuah kursus atau training saja belum tentu sempat. Ditambah lagi jika status kita sudah menikah dan memiliki anak! Sangat terbayang bagaimana keruwetannya.

Namun, di luar itu semua banyak keuntungan yang akan kita peroleh. Sebuah investasi jangka panjang untuk sebuah karier dan kenaikan kualitas diri. Ibarat menanam pasti ada saat dimana kita akan menuainya. Memang stress bisa muncul saat menjalaninya, dan itu saya rasakan. Dengan disiplin diri dan kecermatan dalam membagi waktulah kita pasti bisa melewatinya. Dan tentunya harus dibarengi dengan komitmen dan semangat yang tak akan pernah menyerah. Berikut ini ada beberapa kiat yang bisa saya share agar dapat menjalankan kuliah sambil bekerja:

1. Kesiapan dan komitmen diri
Ini adalah kunci utamanya. Maka siapkanlah diri kita sejak awal dan jaga terus komitmen kita untuk menjalani apapun hingga tuntas. Oleh karenanya, kesiapan mental sangat diperlukan untuk meraih tujuan kita sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.

2. Dukungan lingkungan
Dukungan lingkungan di sini adalah dari lingkungan kerja. Sampaikan rencana kita secara terbuka ke atasan. Selain akan mendapatkan dukungan moril, beberapa perusahaan juga ada yang memberikan dukungan financial. Namun bukan itu poin sebenarnya, lebih ke arah fleksibilitas waktu. Di samping itu dukungan keluarga dan teman-teman dekat juga memegang peranan penting. Karena disaat kita merasa jenuh dengan apa yang sedang kita jalani, bekerja sambil kuliah, mereka bisa memberi semangat baru. Percaya itu!

3. Dukungan finansial
Pos tambahan harus benar-benar kita sediakan. Tidak hanya biaya pendidikan, tapi juga biaya lain, seperti buku, jurnal, bacaan pendukung, peralatan kuliah, laptop, dll. Jangan sampai kuliah putus di tengah jalan gara-gara anggaran tak mencukupi. Ukurlah dahulu kemampuan finasial kita, tapi jangan pernah merasa rugi. Investasi ini yang pasti akan kembali.

4. Meluangkan waktu untuk belajar
Hal yang terberat adalah membagi waktu antara pekerjaan dan waktu belajar. Persiapan diri kita untuk kembali belajar dan membuat tugas. Misalnya, bila ingin memilih bidang public relation, tambahlah pengetahuan temen-temen tentang public relation dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan humas sedini mungkin.

5. Bijak dalam membagi waktu
Pemikiran kita sudah harus diubah, ketika bisa setiap saat kita hangout bersama teman-teman kini kita harus lebih mengatur waktu yang kita punya untuk kuliah dan juga belajar atau mungkin untuk membuat tugas. Aturlah waktu dengan bijak. Lelah sudah pasti. Jenuh apalagi. Kita perlu membuat rencana. Artinya, bila ada waktu, mulailah mencicil tugas-tugas sebelum ‘jatuh tempo’. Sehingga bila ada halangan karena pekerjaan tetap dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Hari-hari libur juga dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas. Prinsipnya, gunakanlah waktu sebijak mungkin. Yang perlu kita yakini adalah bahwa hal ini tidak akan kita lakukan selamanya kok, ketika kita bisa menyelesaikan perkuliahan ini tepat waktu maka semua bisa kita ukur.

6. Bentuk grup
Manfaatkan kemajuan gadget dan teknologinya untuk membuat grup belajar ataupun diskusi. Janganlah keterbatasan waktu menjadi penghalang kita untuk tetap merasa normal dalam menempuh pendidikan. Hal ini bisa menjadi cara untuk mengatasi hambatan kuliah dan meningkatkan motivasi.

7. Refreshing
Bagilah waktu libur dengan sebijak mungkin. Karena kita juga tidak mau terjebak dalam situasi jenuh yang dapat mengganggu motivasi kita. Jangan abaikan waktu untuk berisitirahat atau memanjakan diri. Hal ini cukup efektif untuk membangkitkan kembali motivasi dan semangat.

8. Selalu berdoa untuk yang terbaik
Apapun yang kita lakukan jangan lupa untuk terus berdoa kepada Tuhan, karena doa merupakan upaya untuk membantu usaha dan jerih payah yang kita lakukan menjadi mudah dan lancar.

Memang, menjalani kuliah sambil bekerja merupakan hal yang tidak mudah. Namun setelah dijalani, kita akan mengetahui bahwa hal ini tidak sesulit yang dibayangkan. Dan yang harus kita ingat adalah apapun yang kita lakukan ada konsekuensinya.

Semoga sukses dan bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun