Mohon tunggu...
Okzannuba Defrin Ardinta
Okzannuba Defrin Ardinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Mahasiswa semester 7 yang hobinya nulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Moshion yang "Katanya" Bisa Meningkatkan Kepercayaan Diri Sekaligus Melindungi Kesehatan

6 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 6 Oktober 2023   17:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penelitian di Lippo Plaza Keboen Raya, dokpri

IPB University adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang turut untuk berkontribusi dalam pengembangan ide-ide baru di Kota Bogor, salah satunya melalui PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Tujuan dari PKM adalah mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan penelitian di berbagai bidang ilmu. Hal ini sesuai dengan tagline IPB yaitu "Inspiring Innovation with Integrity".

Penelitian yang diketuai oleh Naufal Rafif Ramadhan dan beranggotakan Okzannuba Defrin, Melli Tiani, Lydia Monica, dan Tri Puspita ini masuk dalam kategori Riset Sosial Humaniora (RSH). PKM ini dibimbing oleh Dr. Yusalina, M.Si melaksanakan penelitian tentang "Fenomena Moshion (mask for fashion) sebagai gaya hidup sehat nan modis pada masyarakat urban".

Penelitian dilakukan di pusat perbelanjaan (mall) yang ada di pusat Kota Bogor yaitu Lippo Plaza Keboen Raya, Botani Square Mall, dan Bogor Trade Mall. Alasan pemilihan mall ini tidak lain karena saat berkunjung ke Mall, seseorang dapat menampilkan atau menonjolkan eksistensi diri sebagai trendsetter, salah satunya menggunakan fesyen. Sebanyak 50 responden yang dibagi dalam empat hari (14 - 17 Agustus 2023) tampak antusias dengan adanya penelitian ini. Penelitian ini sebagai bentuk campaign dalam pemakaian masker untuk fesyen yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri sekaligus mengurangi resiko penyakit akibat memburuknya kualitas udara.

Salah satu responden di Lippo Plaza Keboen Raya, Marcello Tania mengungkapkan ketertarikannya dalam penggunaan masker secara berkelanjutan. "Saya masih konsisten menggunakan masker ketika berpergian ke tempat yang ramai pengunjung, selain untuk menjaga kesehatan, menggunakan masker membuat saya lebih percaya diri", ujarnya.

Selain itu, responden di Botani Square Mall, Rafina Sukma mengungkapkan bahwa ia suka memadupadankan masker dengan outfit yang ia pakai. "Dengan harga masker yang sangat terjangkau ini, saya suka membeli masker warna-warni dan saya padupadankan dengan baju yang saya pakai, itu terlihat lebih baik ketika saya akan berfoto", ungkapnya.

Di tengah ancaman kualitas udara yang memburuk di kawasan Jabodetabek dalam sebulan terakhir ini, masyarakat seharusnya lebih berhati-hati dalam berinteraksi di setiap aktivitasnya. Kasus ISPA yang masih naik turun ini perlu menjadi perhatian bersama. 

"Pemerintah memimpin kolaborasi dalam menetapkan peraturan wajib masker. Selain itu, peran pelaku usaha dan swasta, masyarakat, akademisi, dan media pers berperan penting. Kebijakan wajib masker juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan kasus ISPA dan pneumonia akibat memburuknya kualitas udara", ujar Naufal Rafif. 

Selain itu, pengamat fesyen Dian Puspita juga turut berkomentar terhadap penggunaan masker untuk fesyen. "Untuk tren pemakaian masker fesyen di Indonesia memang belum berkembang dikarenakan orang-orang masih menginginkan kebebasan bermasker, tetapi tidak menutup kemungkinan masker sebagai fesyen dikembangkan kembali. Selain untuk mencegah penularan penyakit, masker ini sebagai ajang kepercayaan diri dan kenyamanan dalam berinteraksi karena fesyen itu bebas untuk semua orang," ungkapnya. 

Dalam hal mengembangkan penggunaan masker untuk fesyen, pemerintah harus bekerja sama dengan lembaga swasta dan perusahaan manufaktur serta merancang solusi yang memenuhi tiga persyaratan penting berikut: (i) Harga masker harus murah. (ii) Masker wajah harus kokoh dan aman. (iii) Masker wajah harus dapat dicuci, disterilkan, dan digunakan kembali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun