Malam Suro, Golok Bertuah Milik Ayah

Kisah NYATA 

Ayah adalah pensiunan tentara saat jamannya Soekarno dulu. Beliau terkenal karna juragan tanah dan sawah.

Ia beristri ua belas namun tak ada satupun dari istri istrinya yang mempunyai keturunan. Hanya kepada almarhum ibu saya istri kedua belas yang dikaruniai sebelas anak, 9 laki laki dan 2 perempuan termasuk saya. Dari ke 11 anak hanya 4 yang masih hidup, lainya meninggal semua. 

Ayah mempunyai sebuah golok yang katanya sudah turun Temurun. Konon goloknya ada petuahnya, karena ayah  termasuk orang kaya pada jaman saya kecil.

Itu golok bertugas menjaga sawah, bila saatnya panen lantas ada yang berniat mencuri padi, golok itu terbang mengejar pencuri, bahkan ada yang sampai malingnya meregang nyawa karena sabetannya, entah bagaimana penampakan hantu penghuni  golok tersebut, namun saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri golok itu terbang. 

Gak heran ayah saya pernah keluar masuk bui gara gara ulah golok itu

Ayah berpesan pada anak laki lakinya, bilamana ayah meninggal golok akan diwariskan ke salah satu anaknya,supaya golok itu selalu dimandikan dengan air kembang tujuh rupa serta air kelapa ijo. Dan jangan sesekali mengasah  golok tersebut karena bisa minta tumbal. 

Seiring berjalanya waktu,pas saya kelas 5 SD, ayah saya meninggal dunia, golok itu diwariskan ke kakak saya yang pertama, karena kakak saya tentara" katanya buat berjaga jaga juga buat kewibawaan.

Di simpanlah golok tersebut bertahun tahun sama kakak saya hingga saya menikah. 

Setelah tiga bulan usia pernikahan saya, kakak cerita katanya golok tersebut hilang entah kemana,namun anehnya pas saya Bongkar bongkar lemari" golok itu ada di dalam lemari, saya lantas memberitahu pada kakak bahwa goloknya ada di saya, di ambilah golok itu dan dibawa oleh kakak saya untuk di simpan. Namun anehnya selalu berpindah ke lemari saya, tentu hal yang gak masuk AKAL bagi saya,  karena jarak rumah saya dengan kakak sangatlah jauh. Saya di bekasi sedangkan kakak saya  di Ciriu Bogor. 

Hingga kini rumah tangga saya sudah memasuki 19 tahun namun anehnya pas saya mau pindah rumah golok tersebut hilang gak tau kemana, saya tanya kakak pun gak ada yang tau keberadaannya. Mungkin karena selama golok itu ada di rumah saya tak pernah saya urus apalagi sampe mandi mandiin kembang 7 rupa segala. Sebab tak mau dianggap musrik jadi saya biarkan begitu saja.