Pada akhirnya, rencana Elza yang sempat terkubur karena terhalang oleh kondisi bisa direalisasikan. Menurut pengakuan Elza, mimpinya untuk bisa kuliah di luar negeri tidak datang begitu saja, melainkan sudah ia bangun sejak SMA. Pada saat duduk di bangku putih abu-abu, Elza sudah memiliki keinginan untuk bisa merasakan menempuh ilmu di luar negeri.
Dari cerita itulah, kunci dari keberhasilan Elza ialah memiliki mimpi yang terus ditanam dalam benaknya, dibarengi dengan tekad yang terus menyalakan semangatnya.
Tips pertama yang diperoleh dari pengalaman Elza tersebut memang berkaitan erat dengan aspek konsep diri, akan tetapi untuk tips yang kedua sudah mulai menukik pada hal teknis.
Perbanyak Latihan Wawancara
Berdasarkan cerita pengalaman Elza Rhenata Rahmadhani, mahasiswa D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, salah satu tips yang paling penting agar bisa lolos program pertukaran pelajar ialah perbanyak 'jam terbang'.
Adapun yang dimaksud jam terbang di sini ialah membiasakan diri untuk terus berlatih, mempersiapkan segala bentuk ujian atau tes yang nantinya akan dihadapi pada saat proses seleksi pertukaran pelajar.
Menurut pengakuan Elza, salah satu tahapan yang paling penting ialah wawancara, maka dari itu, memperbanyak latihan wawancara dalam Bahasa Inggris merupakan salah satu cara paling ampuh untuk bisa lolos IISMAVO.
Hal tersebut sangat disarankan oleh Elza karena menurutnya tes wawancara bersifat spontan sehingga tidak bisa direncanakan. Maka dari itu, mahasiswa perlu memiliki jam terbang yang tinggi dalam berbahasa Inggris agar tidak terjadi 'kekacauan' saat menghadapi tes wawancara.
Selain bermanfaat untuk menghadapi tes wawancara, melatih kemampuan berbahasa Inggris baik secara verbal maupun tekstual sangatlah penting agar bisa bersosialisasi dengan masyarakat global. Terlebih, bagi mahasiswa seperti Elza yang sudah memiliki rencana untuk kuliah di luar negeri, meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris menjadi hal wajib karena nantinya akan berjumpa dengan rekan-rekan yang berasal dari berbagai negara di dunia. Misalnya Elza, saat berkuliah ia berjumpa dengan rekan yang berasal dari Yunani Jerman, Spanyol, dan negara lain.
Selain memperbanyak jam terbang berbahasa Inggris, Elza juga berpesan kepada mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya untuk tidak mudah menyerah, dan tidak terlalu pusing memikirkan para pesaing. Bagi Elza yang terpenting ialah melakukan segala sesuatu dengan cara yang terbaik.
"Jangan terlalu banyak memikirkan persaingan tapi do your best and let god do the rest dan jangan takut-takut daftar IISMA karena ini kesempatan emas yang mungkin enggak datang 2 kali," tuturnya.