Mohon tunggu...
Oky Tri Handoko
Oky Tri Handoko Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Saya adalah seorang yang mempunyai hobi menulis, dengan tema apapun dimana inspirasi saya terletak, Saya juga bekerja sebagai seorang content writer. Buat saya, menulis bukan hanya sekedar hobi, tapi passion yang harus diwujudkan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Melihat Kenyataan Hidup yang Harus Dihadapi di Usia 20an

23 Januari 2017   12:00 Diperbarui: 23 Januari 2017   12:44 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Melihat hidup rasanya sulit untuk tidak melihat kenyataan yang ada di dalamnya. Kenyataan hidup itu terkadang memberikan rasa untuk terus maju atau rasa minder. Ketika kenyataan hidup seakan memihak pada kamu, tentunya motivasi akan semakin kuat untuk maju. Sebaliknya, ketika kenyataan hidup seakan ingin menjungkalkan kamu, rasa minder itu muncul tanpa undangan. 

Untuk itu, di usia 20an, sebuah periode usia perlihan dari masa remaja akhir ke masa dewasa awal, kamu perlu memahami kenyataan apa yang sebenarnya harus kamu maklumi dan jadikan pelajaran. Kenyataan ini pada dasarnya bisa menuntun kamu untuk menjadi lebih baik untuk menuju usia-usia selanjutnya. 

1. Teman Sedikit = Hidup Sempit?

Persahabatan dan pertemanan memang menjadi hal yang cukup signifikan bagi manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa sendiri dan melepaskan dirinya dari sebuah persahabatan dan pertemanan. Biar begitu, kamu harus pahami bahwa pertemanan adalah kualitas bukan kuantitas. Banyak teman tidak selalu berarti hidupmu luas. Sebaliknya, sedikit teman bisa tidak berarti hidupmu sempit. Yang terpenting adalah ikatan pertemananmu itu kuat sekuat ikatan kovalen di kimia. Tak peduli seberapa jauhnya, mereka ada saat kamu membutuhkannya. 

2. Happiness is an inside job

Ya, happiness is an inside job! Ketika kamu memasuki usia 20an, kamu harus memahami bahwa kamu berada di sebuah periode dimana kamu harus mencari kebahagiaanmu sendiri tanpa peduli suara sumbang orang lain mengenai hidupmu. Buatlah hidupmu melingkar sempurna, bukan jajar genjang yang akan terpatuk hanya disitu-situ saja. Lakukan hal terbaik yang ingin kamu lakukan dan jangan biarkan orang lain mendikte apa yang harus kamu perbuat untuk hidupmu. Bahagia itu sederhana ketika kamu punya hak penuh atas hidupmu. 

3. Ditolak? Cari Lagi!

Tak melulu soal karir dan pekerjaan, kamu juga harus mahir dalam urusan hati dan cinta. Ingat, waktumu masih panjang untuk mencari si dia yang sesuai dengan hatimu. Jadi, jika seorang wanita atau pria menolak atau mengabaikan cintamu, jangan patah semangat. Cari lagi! Imbanglah dengan hatimu sebagaimana ilmuwan mencoba melakukan kesetimbangan kimia dalam eksprimennya. Cari dan cari terus hingga waktunya kamu mendatangi wedding organizer terbaik dengannya. 

4. Jangan Takut Gagal

Usia 20an adalah sebuah masa dan periode dimana coba-coba menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Di masa ini, banyak anak muda yang mencoba dan gagal, namun tak sedikit pula yang gagal dari usaha yang dibuatnya. Untuk itu, di usia 20an, paculah dirimu untuk maju! Lakukan semua hal yang memang sudah jadi impianmu. Gagal adalah hal yang biasa karena dengan kegagalan itu, kamu bisa belajar. Jika ingin diet, mulailah dan bakarlah lemak di tubuh sedari sekarang. 

5. Dunia Maya Tak Seindah Dunia Nyata

Di jaman seperti saat ini, sosial media dan dunia maya tidak bisa dilepaskan dari fenomena anak muda saat ini. Tak jarang, kamu seperti kecil hati melihat bagaimana kehidupan temanmu di sosial media. Untuk ini, kamu perlu pahami bahwa kenyataan yang dipampang di sosial media belum tentu indah di dunia nyata. Kamu tidak paham bagaimana proses mereka melalui hal itu. Seorang ilmuwan matematika tentu berjibaku selalu dengan materi matematika sulit, seperti invers matriks sebelum akhirnya jadi ilmuwan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun