Mohon tunggu...
Oky AristantikoPutra
Oky AristantikoPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Seorang mahasishwa tingkat akhir jurusan Kesehatan Masyarakat, peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

PHBS dan Kesiapsiagaan Bencana Sedari Dini pada Siswa SD Negeri Sokokulon 01 oleh Tim PKL SKM Penggerak Unnes

8 Desember 2022   13:47 Diperbarui: 8 Desember 2022   13:52 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. PHBS merupakan hal yang penting dilakukan oleh seluruh masyarakat, terlebih oleh anak-anak. PHBS sendiri juga harus dibiasakan sedari dini pada anak-anak dan peran sekolah disini sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan sikap disiplin PHBS pada anak.

Dalam upayanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mahasiswa PKL SKM Penggerak Unnes yang terdiri dari Oky Aristantiko Putra, Muhammad Izzudin Naufal, dan Rizky Azzar Ramadhan, melaksanakan beberapa program intervensi pada siswa di SD Negeri Sokokulon 01 dalam meningkatkan budaya PHBS. Kegiatan yang dilakukan ini sesuai dengan tujuan dari PKL SKM Penggerak itu sendiri yang dimana mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang telah diperoleh selama perkuliahan dalam menemukan dan menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.

Program intervensi pertama yang dilaksanakan,  dalam meningkatkan budaya PHBS pada siswa SD Negeri Sokokulon 01 yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Kegiatan ini dilakukan di kelas 1, 3, 5, dan 6 dengan metode sosialisasi singkat yang interaktif serta dicontohkan pula cara CTPS dengan lagu yang mudah diingat siswa. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan praktik satu per satu siswa untuk melakukan cuci tangan di beberapa titik wastafel cuci tangan. Para siswa terlihat antusias dan hafal cara CTPS yang benar dengan menyanyikan lagu yang telah dicontohkan sebelumnya saat di kelas. Terakhir, dilakukan juga penempelan poster CTPS yang benar di beberapa titik tembok sekolah.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Program intervensi kedua yang dilaksanakan pada siswa SD Negeri Sokokulon 01 yaitu Sikat Gigi yang Baik dan Benar. Kegiatan ini dilakukan di kelas 1, 2, dan 3 dengan metode sosialisasi singkat yang interaktif serta dicontohkan pula cara sikat gigi yang baik dan benar dengan lagu yang mudah diingat siswa. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan praktik satu per satu siswa untuk melakukan sikat gigi di beberapa titik wastafel cuci tangan. Para siswa terlihat antusias dan hafal cara sikat gigi yang baik dan benar meskipun beberapa siswa terlihat masih kesulitan dalam melakukan gerakan sikat gigi. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan siswa dalam melakukan praktik sikat gigi dengan baik. Terakhir, dilakukan juga penempelan poster  cara sikat gigi yang baik dan benar di beberapa titik tembok sekolah.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Program intervensi yang dilaksanakan selanjutnya yaitu berkaitan dengan manajemen bencana. Kegiatan ini dilaksanakan karena sejalan dengan peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari mahasiswa PKL SKM Penggerak Unnes. Selain itu, manajemen bencana pada masyarakat Indonesia juga masih rendah. Manajemen bencana diperlukan untuk mempersiapkan diri saat terjadi bencana. Kesiapsiagaan secara dini dalam menghadapi bencana dapat dilatih dengan melaksanakan mitigasi bencana dan simulasi bencana. Kesiapsiagaan bencana memang seharusnya diajarkan kepada anak sedari dini. Sehingga, pelaksanaan kesiapsiagaan bencana melalui simulasi bencana pada siswa SD Negeri Sokokulon 01 sudah sesuai.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Program intervensi simulasi gempa bumi dilaksanakan pada siswa kelas 4 dan 6. Kegiatan diawali dengan menunjukkan video animasi mengenai simulasi gempa bumi. Selanjutnya dilakukan praktik dan cara simulasi gempa bumi dari dalam kelas hingga berkumpul di lapangan. Hal ini dilakukan supaya siswa paham cara simulasi saat terjadi gempa bumi. Selain itu, diajarkan juga simulasi bencana selain gempa bumi, seperti banjir karena memang Desa Sokokulon lebih sering dilanda banjir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun