SURABAYA - Sekolah Hafidz Al-Qur'an Teladan Nasional SD Muhammadiyah 12 Dupak Surabaya (DUBES) menggelar Wisuda Purna Belajar kelas VI tahun pelajaran 2021-2022, Sabtu (25/6). Wisuda yang mengangkat tema "Sahabat Itu Seperti Bintang " ini digelar di gedung Empire palace Surabaya. Diawali dengan parade, sebanyak 73 wisudawan bersama pimpinan sekolah dan wali kelas memasuki ruang purna belajar untuk tampil di panggung dengan diteruskan  pengalungan samir oleh kepala sekolah.Ustadz Bayu Swara S.Spd
SD Muhammadiyah 12 selalu berikhtiar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik. Sekolah berupaya untuk dapat 'membangkitkan jiwa nasional siswa agar menjadi pemantik semangat dan dapat memotivasi siswa-siswa yang akan memungkasi pendidikan di SD Muhammadiyah 12 semakin bersemangat dalam belajar dimanapun sekolahnya," tandas Bayu Swara.
Kegiatan tersebut dihadiri, Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya.Ketua PDM Surabaya. Ustadz Hamri Al Jauhari, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bubutan. Ustadz, Ahmad Sujai. Majelis Dikdasmen pimpinan Muhammadiyah Surabaya. Ustadz Ranu. Ketua Ikwam Maryudhi Wahyono, wali murid, juga tamu undangan.
Kepala SD Muhammadiyah 12 Dupak Surabaya, Bayu Swara menyampaikan terima kasih atas kerja sama orang tua siswa, pihak sekolah sangat mendukung dan membantu kegiatan secara teknis. "Dengan tema Sahabat Itu Seperti Bintang , anak-anak tidak hanya puas di SD saja, namun dapat melanjutkan sekolahnya di mana pun, baik SMP negeri, SMP Muhammadiyah, ataupun mondok. Itu sudah menjadi pilihan yang terbaik, namun kalau bisa untuk menyambung pendidikan agama, kami sangat berharap untuk bisa melanjutkan ke sekolah-sekolah Muhammadiyah," terangnya.
Pesan Bayu Swara kepada orang tua siswa, bahwasanya anak-anak masih butuh pendampingan serta bekal terkait pendidikan agama dan akademiknya, supaya para orang tua senantiasa menjaga salat, walaupun anak-anak sangat padat aktivitasnya, jangan sampai meninggalkan salatnya juga ngajinya.
Di sekolah, kami telah mengajarkan pendidikan agama. Kami mohon kepada orang tua supaya terus ditanamkan dan dipraktikkan di rumah, dibuat lingkungan yang tidak jauh berbeda dengan harapan dari pihak sekolah di mana salat dan ngajinya tidak boleh putus," terangnya