Keluarga merupakan sistem terkecil dalam tatanan sistem di masyarakat, semua pembentukan kualitas individu yang berpengaruh di masyarakat ditentukan oleh sistem terkecil tersebut yaitu keluarga.Â
Seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya berdasarkan didikan dari keluarga yang mengasuh dan mendidik dari kecil hingga dewasa, banyak pejabat di Indonesia dimana kebijakan dan tingkah lakunya yang nilai sangat tidak membela rakyat, bahkan sampai tega tidak memperdulikan masyarakat banyak hanya demi kepentingannya sendiri.Â
Adapun seseorang yang tingkah laku dan nilai kesopanannya dinilai kurang, karena ada masalah di keluarganya sehingga berpengaruh terhadap psikis dan tingkah lakunya selama dia ada di masyarakat.Â
Keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang, keluarga yang baik dan figur orang tua yang baik akan menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya kelak saat berkeluarga dan dalam mendidik anak, hal itu juga akan menjadi keluarga ideal semua orang.
Namun kenyataanya di Indonesia, terutama dalam membangun rumah tangga juga tidak segampang dengan gambaran yang di atas. Banyak badai yang menghadang layaknya seperti bahtera kapal laut yang terus-menerus di terjang ombak dan badai.Â
Banyak sekali rintangan  yang harus dihadapi seperti masalah ekonomi, masalah dengan mertua, masalah pekerjaan, masalah pendidikan, rancangan usaha, dll.Â
Perlu digaris bawahi juga dalam membangun rumah tangga pasti ada badai yang dahsat bahkan akan menumbuhkan duri didalam rumah tangga tersebut, duri tersebut bisa menjadi sangat tajam dan menusuk sampai terasa sakit hingga membekas.Â
Duri tersebut bisa dibilang orang ketiga dalam rumah tangga, dimana orang ketiga tersebut bisa dari pihak suami maupun istri dalam artian adalah berselingkuh, bisa berselingkuh dengan orang lain (stranger), teman, saudara suami/istri, bahkan mertua.Â
Memang perlu diingat, di Indonesia dengan mayoritas beragama Islam tentu sudah mengetahui bahwa perbuatan tersebut sangat tercela dan tidak terpuji, sebagai landasan hidup didalam Islam dijelaskan bahwasanya tujuan menikah/kawin itu adalah hubungan biologis (sex) dengan mahromnya yang berstatus sah sebagai suami-istri dengan ikatan janji suci dan disaksikan oleh para saksi.
Perselingkuhaan menjadi momok menakutkan didalam keluarga terutama mereka yang membangun rumah tangga sejak lama, dimana hal tersebut menjadi hantu bagi mereka apalagi pada saat puncak-puncaknya kerukunan dalam rumah tangga.Â
Kerukunan yang dibuat lama saja akan hancur jika datang orang ketiga dalam keluarga, seperti kasus-kasus para artis atau publik figur di Indonesia yang beritanya kebanyakan penceraian dengan kasus perselingkuhan. Seperti dalam sinetron (sinema elektronik) yang lagi booming balakangan ini yang berjudul Layangan Putus.Â