Mohon tunggu...
Okty Imagine
Okty Imagine Mohon Tunggu... -

Mahasiswi, karyawati, suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stomatitis Bikin Meringis, Kuldonin Aja!

30 Mei 2014   05:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:58 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana yang ramai mendadak sepi ketika seorang MC Cantik yang belakangan diketahui adalah juga seorang penyiar radio (Announcer ) dari Gen FM, Veve Adeline bersiap untuk membuka acara siang itu, sabtu (17 Mei 2014). Dengan menggunakan minidress berwarna hijau, rambut pendek dan make up yang tidak terlalu heboh membuat ia tampak sangat segar siang itu. MC cantik itu pun membuka acara dengan semangat, menyapa para kompasianer yang hadir, dan tak lama suasana pun kembali pecah karena joke-joke lucu yang ia lontarkan. Siang itu, puluhan kompasianer (sebutan untuk blogger kompasiana) yang hadir mengisi tempat duduk yang telah disediakan untuk mendengarkan acara workshop edukasi tentang sariawan yang diadakan oleh Deltomed dan Kompasiana.com dengan tema “Jangan Anggap Remeh Sariawan”. Ya, saya rasa tema itu sangat cocok untuk acara siang itu, saya yang dahulu sering meremehkan sariawan, menjadi sangat tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang sariawan. Berbekal pengalaman pribadi dan terutama ibu saya, yang sangat sering menderita sariawan, saya merasa informasi yang akan saya dapat sangat perlu untuk saya ketahui begitupun untuk para kompasianer yang hadir. Ibu saya pernah menderita sariawan dengan jangka waktu yang sangat lama hingga hampir satu tahun lamanya. Bermacam obat pun sudah dicoba, dari obat kumur, hingga tablet dengan mengeluarkan kocek yang tidak sedikit tentunya. Tentu penyakit yang sering diremehkan ini, bisa berefek sangat besar jika tidak ada pengetahuan serta penanganan yang baik. Saya tidak ingin membahas tentang sariawan yang ibu saya alami, tapi saya ingin berbagi ilmu serta pengetahuan yang saya dapat dari acara Kompasiana Nangkring Bersama Kuldon Sariawan.

“Pasti para kompasianer yang hadir penasaran dan ingin tahu lebih jauh bukan, apa saja penyebab sariawan? Karena sariawan bukan hanya disebabkan oleh kekurangan vitamin C saja.” tutur Mba Veve yang disambut antusias oleh para kompasianer yang hadir siang itu. Jika selama ini orang-orang beranggapan bahwa sariawan hanya disebabkan oleh kekurangan vitamin c, maka ada fakta lain yang harus diketahui yang pastinya bisa menambah wawasan para kompasianer semua. Berhubung Bapak Mulyo Rahardjo selaku Managing Director PT Deltomed Laboratories siang itu berhalangan hadir, maka sambutan pagi pun diwakilkan oleh President Direktur PT Deltomed Laboratories, Bapak Nyoto Wardoyo. Beliau pun membuka acara dengan penjelasan seputar sariawan dan produk herbal. Bapak Nyoto Wardoyo pun mengajak para kompasianer untuk lebih mencintai produk herbal dan bisa memanfaatkannya dengan baik, beliau juga menyebutkan bahwa Indonesia adalah Negara yang menduduki urutan kedua di dunia setelah Brazil yang memiliki potensi biota alam yang sangat besar terutama tanaman herbalnya, salah satunya adalah yang biasa kita kenal dengan istilah TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang bisa kita tanam diperkarangan rumah. Sambutan yang berdurasi kurang lebih lima belas menit itu pun terasa sangat hangat dan ditutup dengan joke lucu yang kembali memecah suasana. Sariawan memiliki istilah medis “Stomatitis Aphtosa” atau sering disingkat SAR (Stomatitis Aphtosa Rekuren) sariawan yang tidak kunjung sembuh atau berulang, seorang dokter ahli penyakit mulut dari Department Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengawali presentasinya mengenai sariawan. Dr. Drg. Dewi Priandini, Sp.PM menjelaskan bahwa sariawan adalah “Keadaan ulserasi inflamasi mukosa mulut yang dapat menyebabkan rasa sakit pada saat makan, menelan dan berbicara. Penyebab sariawan belum diketahui secara pasti dan wanita lebih banyak mengalami sariawan dibandingkan pria. Ada dua macam factor predisposisi yang menyebabkan terjadinya sariawan yaitu Faktor Lokal dan Sistemik. Faktor Lokal berupa Alergi , Trauma, Makananan/Minuman, Genetik, Mikro Organisme, Streptococcus, dan Virus. Dokter Dewi menyebutkan bahwa factor alergi biasanya dapat terjadi pada sebagian orang dikarenakan zat sodium lauryl sulfat atau zat kimia yang berupa detergent yang biasanya terdapat pada pasta gigi. Sedangkan Faktor Mikro Organisme dapat berupa bakteri yaitu bakteri Sreptokokus, Jamur Candida Albian, dan virus Herpes Simplek. Saat lidah kita terdapat bintik putih itu tandanya kita terkena infeksi jamur. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Bintik putih pada lidah yang terkena infeksi jamur. (sumber : google image)"][/caption] Sariawan merupakan penyakit yang berhubungan dengan faktor imun yang termasuk dalam Faktor Sistemik dan terdiri dari Bechet’s Disease, Chron’s Disease, Endocrine Disease (DM), Immunosupresi (HIV), Def Nutrisi, Def Haematologik (Fe, Folate, Vit B12), Stres, dan Hormonal. Faktor stres adalah faktor yang sangat memicu terjadinya sariawan karena dapat menyebabkan penurunan hormon yang membuat berkurangnya aliran air liur. Dokter cantik itu pun menjelaskan bahwa Faktor Hormonal biasanya terjadi pada wanita pada saat pra menstruasi, pra menopause, dan penggunaan kontrasepsi. Jika dilihat dari Faktor Hormonal tentu tidak heran jika sariawan lebih sering dialami oleh para wanita ketimbang pria, tentunya kita sebagai wanita pun harus tau cara penanganan yang tepat jika mengalami sariawan. Jangan takut, karena sariawan bisa dicegah dengan pencegahan-pencegahan yang tepat, Dokter Dewi menjelaskan tahap pertama yang harus dilakukan sebagai tahapan penanganan sariawan adalah dengan cara mengetahui faktor apa pemicu sariawan yang kita alami atau disebut (Eliminasi Faktor Prediposisi), karena tentunya setiap orang memiliki faktor pemicu timbulnya sariawan yang berbeda-beda, caranya adalah dengan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan pemeriksaan lab. Tahapan kedua adalah melakukan perawatan terhadap faktor-faktor pemicu yang telah diketahui, contohnya apabila faktor pemicunya adalah alergi terhadap detergent maka dapat dilakukan pencegahan dengan mengkonsumsi pasta gigi yang memiliki kandungan zat detergent yang rendah. Stomatitis dapat sembuh dengan sendirinya, dan dengan pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan. “Dalam istilah kedokteran tidak ada yang namanya panas dalam” tutur Business Development Manager PT Deltomed Laboratories, Bapak Dr. Abrijanto SB. Beliau mengungkapkan bahwa panas dalam itu adalah adanya rasa panas dalam tubuh seseorang, padahal suhu badan nya cenderung normal. Karenanya untuk mengukur suhu tubuh harus dengan thermometer, tidak bisa hanya dengan disentuh oleh tangan. “Panas dalam adalah sebuah keluhan subjektif yang merupakan syndrome/kumpulan gejala berupa sariawan, sakit tenggorokan, perut terasa kurang nyaman, dan susah buang air besar” Dokter yang juga dokter herbal di Klinik Icon Tangerang itu pun menambahkan. Faktor yang sangat memicu panas dalam adalah pola makan yang salah, dan kurang minum. Contohnya adalah ketika seseorang mengkonsumsi makanan berminyak dan tidak diimbangi dengan minum yang cukup maka akan menyebabkan lambungnya menjadi panas sehingga panas menyebar keseluruh tubuh dan naik keatas mulut, yang pada akhirnya menyebabkan sariawan dan susah buang air besar. Pengobatannya bisa dengan pola hidup sehat, makan makanan yang sehat, banyak minum, olahraga, serta istirahat yang cukup. Atau bisa juga dengan obat-obatan, bisa berupa obat-obatan chemical seperti obat kumur, antibiotic, maupun anti radang, atau menggunakan obat-obatan herbal yaitu saga, seruni, thyme, akar manis, dan akar alang. Pada tanaman obat tersebut terdapat sifat kimia yang membuat tanaman itu bisa memberikan fungsi kesehatan. Pada saat mengkonsumsi saga rambat bisa meredakan rasa panas, seruni dapat mengobati gangguan saluran pernafasan dan pencernaan, thyme dapat meredakan batuk, juga sebagai antijamur dan antibakteri, akar manis mempunyai efek anti radang yang kuat, sebagai antiinflamasi, dan pemanis alami, akar alang sebagai antipiretik, antihypertensi, dan diuretik. Dokter Abrijanto pun menambahkan bahwa “pengolahan obat herbal harus dilakukan dengan benar, karena jika tidak akan membahayakan bagi tubuh”. Dari kelima tanaman herbal tersebut Deltomed menciptakan produk pereda sariawan berupa tablet yang aman dikonsumsi orang dewasa maupun anak-anak yang diberi nama “Kuldon Sariawan”. Ya, "Kuldon yang berarti singkatan dari kata Cool Down atau lebih tepatnya Cooling Down dalam bahasa inggris yang berarti meredakan" tutur Bapak Nyoto Ward

oyo ketika diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan ketika sesi tanya jawab.

[caption id="attachment_339067" align="aligncenter" width="484" caption="Kuldon Sariawan, tablet herbal pereda sariawan. (sumber : kompasiana)"][/caption]

Selesai penjelasan mengenai sariawan, maka siang itu para kompasianer diajak melihat pabrik PT.Deltomed Laboratories yang terletak di Nambangan, Wonogiri. “Ayo siapa yang mau ikut ke Solo nanti?” Bapak Nyoto Wardhoyo mengawali penjelasan singkatnya dengan pertanyaan yang disambut gembira oleh para kompasianer. Deltomed adalah penghasil obat herbal bermutu tinggi yang sudah lebih dari tiga puluh lima tahun berkarya. Pabrik seluas 8 Ha memiliki mesin-mesin berteknologi tinggi seperti sejak mei 2010 Deltomed menggunakan fasilitas Quadra Extraction System sebuah mesin berteknologi Jerman yang dipercaya dapat menghasilkan ekstrak bahan alami dengan kualitas terbaik, diantaranya mesin extraksi, evaporasi, vacuum belt dryer, dan pengemasan.

Dua jam sudah penjelasan demi penjelasan pun dipaparkan dengan cara pemaparan yang sangat asyik dan tidak membosankan. Acara siang itu pun dilanjutkan dengan acara games seru yang berhubungan dengan deltomed dan obat herbal. Seluruh kompasianer yang hadir merasa sangat terhibur dengan games yang diadakan, semuanya berlomba memperebutkan hadiah yang sudah di siapkan. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah door prize berupa 3 buah  smartphone masing-masing bernilai satu juta rupiah, serta pembagian hadiah berupa Golden Ticket kepada satu orang kompasianer yang telah mengirimkan twit terbanyak seputar acara siang itu. Meski tidak mendapat hadiah siang itu, namun saya mendapat informasi dan pengetahuan tambahan yang tidak bisa dinilai dengan uang. Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan bisa membawa saya menginjakkan kaki di Solo bersama kesembilan kompasianer lainnya. [caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="Ketiga narasumber acara Kompasiana Nangkring Bersama Kuldon Sariawan (sumber : Kompasiana)"][/caption] Okty Imagine ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun