Walaupun sebagian besar yang pindah ke kota besar, namun masih ada beberapa bangsa Polandia yang menjalani kehidupannya di Hamtramck sehingga warisan budayanya masih terjaga hingga sekarang. Kadang ada juga yang kembali pulang ke Hamtramck untuk misa di gereja.
Hamtramck kembali mengalami pertambahan populasi penduduk di abad 21, ketika kehadiran bangsa lainnya seperti Yaman, Bangladesh, Lebanon, Suriah, Pakistan bosnia, Albania, makedonia, ukraina,asia (tidak termasuk asia barat daya)dan Afrika Utara menjadi bangsa berikutnya yang bermigrasi lalu menetap.
Keanekaragaman bangsa ini terasa indah pada tahun 2003, terlihat ketika masyarakat kota Hamtramck bebas berkomunikasi dengan lebih 30 bahasa sesuai dari negara mereka berasal, serta  terdapat 4 agama yaitu Islam, Kristen, Budha,dan Hindu yang bebas dianut di kota ini dan seluruh masyarakatnya hidup harmonis.
 Dan di Juni 2013, pengibaran bendera dari 18 negara para imigran bebas berkibar di joseph campau street berdampingan dengan bendera amerika yang berkibar di Ikedua ujungnya. Seluruh masyarakatnya bebas mempertahankan kebudayaannya masing-masing yang menghasilkan multi kultural dalam budaya Amerika yang ada di Hamtramck.
Selama 30 tahun terakhir, imigran yang berdatangan dari Arab dan Asia memang mendominasi kepadatan penduduk di kota ini, terutama mereka yang berkebangsaan Yaman dan Bangladesh.
Terhitung di tahun 2020, Hamtramck memiliki penduduk sekitar 28.433 jiwa, kota dengan jumlah penduduk terbesar di Michigan.
Bangsa-bangsa yang berimigrasi ini hampir semua masyarakatnya beragama Islam, hal inilah yang mewarnai kehidupan beragama amerika di Hamtramck hingga sekarang.
Pada tahun 2003, Shahab Ahmed terpilih sebagai anggota dewan muslim pertama di pemerintahan Hamtramck.
Sampai akhirnya di tahun 2004, adzan 5 waktu diijinkan berkumandang di Mesjid Al-Islah Jamee, mesjid Bengali, mesjid yang berada di jantung kota Hamtramck.
Kemudian di tahun 2015, Hamtramck menjadi dewan kota mayoritas muslim pertama di Amerika Serikat.