Mohon tunggu...
Karina Oktriastra
Karina Oktriastra Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerintahan

Try to write. www.karinaoktriastra.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pertanyaan Pada Pertanyaan

6 November 2015   10:45 Diperbarui: 6 November 2015   11:17 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran itu sendiri, adalah kekosongan.

Alasan Sartre sendiri adalah karena kesadaran adalah kesadaran diri.  Kesadaran bisa melepaskan dirinya dari objek-objek sehingga menyadari bahwa dirinya bukan objek-objek tersebut.  Kedua adalah kekosongan, karena dunia seluruhnya berada di luar dirinya.

Meskipun teori nya masih panjang. Dari sepenggal teori Sartre tersebut dapat di-iya-kan dengan momen-momen yang tiba-tiba muncul, terjadi begitu saja hingga pada sebuah kesimpulan yang mentok, kosong.

Kosong.

Tambah bingung?

Pasti.  Seperti dalam menjalani hidup, banyak hal yang membuat bingung, di luar nalar, di luar kehendak bahkan di luar kesadaran?

Tapi kadang-kadang saking bingungnya hanya bisa pasrah.

Lantas terlintas, jikalau intinya adalah bukan kosong, ataupun kosong.

Mengapa harus memilih sedih, daripada tidak sedih.

Toh intinya saja, sama-sama bingung.  Mungkin lebih baik bingung yang dinikmati, daripada bingung yang disesali.

(?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun