Kesadaran itu sendiri, adalah kekosongan.
Alasan Sartre sendiri adalah karena kesadaran adalah kesadaran diri. Â Kesadaran bisa melepaskan dirinya dari objek-objek sehingga menyadari bahwa dirinya bukan objek-objek tersebut. Â Kedua adalah kekosongan, karena dunia seluruhnya berada di luar dirinya.
Meskipun teori nya masih panjang. Dari sepenggal teori Sartre tersebut dapat di-iya-kan dengan momen-momen yang tiba-tiba muncul, terjadi begitu saja hingga pada sebuah kesimpulan yang mentok, kosong.
Kosong.
Tambah bingung?
Pasti. Â Seperti dalam menjalani hidup, banyak hal yang membuat bingung, di luar nalar, di luar kehendak bahkan di luar kesadaran?
Tapi kadang-kadang saking bingungnya hanya bisa pasrah.
Lantas terlintas, jikalau intinya adalah bukan kosong, ataupun kosong.
Mengapa harus memilih sedih, daripada tidak sedih.
Toh intinya saja, sama-sama bingung. Â Mungkin lebih baik bingung yang dinikmati, daripada bingung yang disesali.
(?)