Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar orang merasa terganggu dengan timbulnya kabut pada kaca. Apakah Anda termasuk salah satunya?
Di dalam kehidupan, manusia seringkali berhubungan dengan penggunaan kaca dalam berbagai kegiatannya, misalnya kaca mata, kaca cermin, kaca helm, kaca mobil, kaca spion, dan kaca jendela. Saat musim hujan biasanya terbentuk butiran embun pada kaca-kaca tersebut yang dapat mengganggu penglihatan yang diakibatkan oleh adanya perbedaan suhu udara di sekitar kaca. Untuk kasus kacamata, kaca helm, kaca depan mobil, dan kaca spion akan sangat mengganggu penglihatan si pemakainya dan hal ini tentunya membahayakan.
Kaca dengan sifat anti-kabut yang dijual di pasaran saat ini memiliki harga jual yang tinggi, sehingga perlu terus dilakukan penelitian untuk menciptakan sebuah teknologi terapan anti-kabut dengan harga yang terjangkau oleh konsumen.
Teknologi fotokatalisis khususnya semikonduktor TiO2 (titania) telah lama diketahui memiliki sifat superhidrofilik yang mampu menahan timbulnya kabut pada permukaan datar seperti kaca, dan Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia mencoba mengembangkan sebuah riset yang praktis dan terjangkau harganya. TIFOG, begitulah kami menyebutnya, sebuah larutan berwarna putih yang pemakaiannya hanya tinggal semprot pada bagian yang ingin dihindari dari kabut. Selain dapat menahan timbulnya kabut pada permukaan kaca, TIFOG juga memiliki manfaat lain seperti anti-jamur dan swa-bersih.
Tanpa kita sadari jamur seringkali muncul pada permukaan kaca yang berupa bercak-bercak putih tipis, namun dengan pemakaian TIFOG hal tersebut dapat dihindari bersamaan dengan timbulnya kabut. Sedangkan swa-bersih akan membantu kita untuk memudahkan proses pembersihannya, hanya tinggal siram dengan air maka kotoran membandel yang menempel akan dengan mudah terlepas.
Ibarat pepatah “sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui”, ini juga berlaku untuk TIFOG. Di kala kabut tidak mengganggu pandangan Anda, maka TIFOG juga bisa digunakan untuk membantu proses pembersihan rumah dan menjaga dinding rumah tetap bersih dengan sifat swa-bersihnya. Pemakaiannya sederhana hanya tinggal menyemprotkan TIFOG ke bagian permukaan yang kotor dan selanjutnya dibilas dengan air atau kain lap. Saat digunakan pada pelapisan dinding luar rumah, larutan TIFOG tidak hanya menjaga permukaan dinding tetap bersih tetapi juga mampu mengeleminasi gas polutan berbahaya yang ada di sekitar dinding. Artinya produk ini dikembangkan agar memiliki beberapa fungsi sekaligus.
Gambar 1. Skema Superhidrofilik Pada Permukaan Kaca Dengan Katalis Titania
Gambar 1 (bagian atas) menjelaskan tentang mekanisme reaksi yang terjadi pada permukaan kaca yang telah diberi larutan TIFOG dengan bahan aktif titania sehingga permukaan kaca akan memiliki sifat superhidrofilik dan selanjutnya dapat mencegah timbulnya kabut. Katalis titania akan memiliki sifat hidrofilik karena ada celah kosong yang biasa disebut dengan istilah oxygen vacancies. Celah kosong inilah yang selanjutnya akan cenderung untuk menarik atom oksigen yang ada pada air (H2O). Butiran air di permukaan kaca yang hidrofilik akan membentuk lapisan tipis sehingga kaca akan tetap transparan dan tidak mengganggu pandangan kita.
Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Slamet, M.T. selaku dosen ahli teknologi fotokatalisis Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, larutan ini dikembangkan berbasis air yang sebagian besar terdiri dari bahan-bahan alami (ramah lingkungan) sehingga mudah didapatkan dan dapat menekan biaya produksi. Produk ini menjadi praktis karena pemakaiannya yang mudah dengan menggunakan botol spray.
Gambar 2. Larutan TIFOG dalam botol spray 30 mL (kiri); penggunaan pada kacamata (kanan)