Banyak dari lahan yang berada di provinsi Lampung khususnya kabupaten way Kanan dan Lampung Utara yang sebelumnya ditanami dengan tanaman kelapa sawit dan karet sekarang telah digantikan dengan tanaman singkong, hal ini dilakukan petani bukan tanpa alasan tentunya tetapi alih fungsi lahan kepada lahan perkebunan singkong begitu masif sehingga mengakibatkan harga yang tidak stabil dan lebih lebih terjadi penurunan harga di setiap panen raya singkong;Â
Alasan mengapa banyak petani mengalihfungsikan lahan sawit dan karetnya menjadi lahan perkebunan singkong, diantaranya: usia tanaman sawit dan karet yang tidak lagi produktif dan biaya perawatan yang mahal, hal inilah yang menjadi alasan kenapa banyak petani yang beralih pada tanaman singkong.Â
Pada awalnya memang banyak petani yang merasa diuntungkan ketika panen raya tiba tetapi sekarang karena banyaknya lahan perkebunan singkong sehingga terjadinya over produksi singkong yang mana permintaan pabrik akan singkong lebih sedikit daripada singkong yang terdapat di petani;Â
Sehingga mengakibatkan penurunan harga di setiap panen rayanya, bagaimana kemudian solusinya agar tidak terjadi hal yang demikian di setiap panen raya kedepannya yaitu dengan Melakukan pelatihan olahan makanan berbahan singkong, Mengaktifkan kembali pabrik-pabrik tapioka di tingkat perdesaan, Menerapkan metode tanam separuh dan membuat inovasi olahan singkong agar jika terjadi penurunan harga maka petani dapat membuat inovasi makanan jadi daripada menjual bahan mentah dengan harga murah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H