Mohon tunggu...
Okto Handoko
Okto Handoko Mohon Tunggu... purchasing -

pendaki itu bukanlah pecinta alam, tapi hanyalah seorang penikmat alam (itu saya,) bagaimana dengan kamu?..\r\nberpetualang bareng, mendaki gunung lewatin lembah,,, contack ane yoo,,, 08568831931, or search FB, Okto handoko

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hidup Itu Bagaikan Mendaki Sebuah Gunung

28 Desember 2012   08:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:54 2716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

mungkin banyak yang pernah denger istilah hidup itu bagaikan mendaki gunung, tapi ada juga sebagian manusia awam yang baru dengar istilah itu.

Memang kehidupan itu layaknya mendaki sebuah gunung yang menjulang tinggi dan penuh dengan rintangan yang setiap waktu ada untuk dilewati. Seorang pendaki yang memiliki peka hati akan mengerti istilah ini dan dan tanpa penjelasan yang lebih mendalam seorang pendaki juga pasti akan mengetahui istilah yang satu ini. Tapi banyak juga pendaki yang hanya naik dan turun gunung, tanpa tahu arti dari makna mendaki itu apa?...dan tidak pernah mau tahu mendaki gunung itu apa?...mungkinnn di benak mereka hanya ada foto-foto, dan mencari ketengan, dan mencari sesuatu yang baru, tapi ada juga yang hanya ikut-ikutan karena pasca nonton film 5 CM yang di tayangkan di layar-layar tancap seluruh indonesia.

Hidup itu bagaikan mendaki sebuah gunung, artinya lihat dan pahami saja, ketika kita mendaki kita akan lebih konsen untuk mencapai puncak, tanpa menghiraukan di bawah kita. Di situ seperti kehidupan yang sehari-hari kita alami, orang yang akan mencapai puncak atau mencari kejayaan akan jarang sekali melihat kebawah, atau mencoba merasakan kembali bekas luka yang pernah di alaminnya. Sedangkan ketika kita berada sampai puncak gunung. Kita akan males untuk turun bahkan kita merasa nyaman di puncak, karena ketika kita turun gunung kita akan merasakan pegal kaki yang sangat. Setelah itu untuk menurunin gunung, kita akan selalu melihat keatas, dan selalu mencoba mengingat keindahan sewaktu berada di atas awan. Seperti kehidupan ketika kita dilengserkan kita akan sayang sekal meninggalkan jabatan itu, kita akan selalu merasa bersalah ketika kita melepaskan jabatan itu, baik itu harta ataupun jabatan.

Tapi dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali penyelewengan dari sebuah makna mendaki gunung dalam kehidupan kita. Coba lihat orang yang memiliki jabatan, mereka akan merasa arogan ketika mereka berada di puncak jabatannya, bahkan tidak akan inget ketika mereka di pilih oleh rakyat, untuk melayani rakyatnya. Memang sudah lazim kalau orang berada di puncak akan lupa didaerah bawahnya. Hahaha aku sih cuma ketawa, hidup itu cuma bisa saya ketawain. Dan hehehe...dan hehehe....

memang susah kalau kita membahas yang namanya pejabat dan yang namanya jabatan?., takut salah nulis yang ada malah saya di jeburin di teralis besi. Cukup untuk membahas yang namanya mendaki gunung, arti dalam artian seperti harfiahnya adalah yang pernah kita rasakan dalam hati kita sendiri, kita akan merasakan sendiri ketika kita mendaki gunung. Belajar hidup untuk menjalanin hidup yang lebih baik. Bukan belajar hidup untuk melanjutkan hidup yang belum terselesaikan.

Created by : okto handoko

kura-kura adventure

team tangerang

28-12-2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun