"Usia segini, tapi belum bisa sukses..., ya nggak apa-apa. Usia segini, tapi belum mengusahakan amalan baik untuk akhirat, lalu ternyata ini usia terakhir kita..., itu baru masalah," - Insecurity is My Middle Name.
Pernah merasa kurang berharga dibandingkan orang lain? Atau mungkin sering kali dihantui rasa khawatir dan cemas berlebihan? Jika iya, maka kamu tidak sendirian. Semua orang pasti pernah merasakan perasaan tidak aman atau insecurity.
Melalui buku Insecurity is My Middle Name yang ditulis oleh Alvi Syahrin, pembaca diajak untuk lebih mengenali makna insecurity dan tips berdamai dengan diri sendiri.
Ringkasan Buku Insecurity is My Middle Name
Insecurity is My Middle Name merupakan buku self-healing yang membahas mengenai perasaan insecure yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari.Â
Perasaan cemas, khawatir, ragu, dan tidak aman terhadap kemampuan diri sendiri memang sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Buku ini banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini bersarang di kepala. Mulai dari insecure karena fisik kurang menarik, insecure karena masa depan yang buram, insecure karena jauh tertinggal dari teman-teman, hingga insecure terhadap diri sendiri.
Penulis juga mengajak pembaca untuk berdamai dengan insecurity dengan cara yang positif dan terus berkembang menjadi versi terbaik dari diri kita sebelumnya.
Keunggulan Buku
Insecurity is My Middle Name ditulis dengan gaya bahasa yang santai dan menarik. Meski tema yang diangkat cukup berat, tulisannya mudah dipahami semua kalangan.Â
Pembaca seolah-olah sedang berbicara dengan teman, dan buku Insecurity is My Middle Name menawarkan solusi dari pertanyaan-pertanyaan yang sering ada di dalam kepala.
Buku self-healing ini bukan sekadar kumpulan kata-kata motivasi belaka, melainkan sebuah refleksi tentang pengalaman pribadi penulis yang dibalut dengan bahasa yang sederhana.Â