Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

7 Dampak Negatif Doom Spending yang Harus Kamu Ketahui

8 Oktober 2024   08:27 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang yang tergoda untuk mengeluarkan uang secara impulsif ketika sedang stres atau cemas. Fenomena ini dikenal sebagai doom spending yang kini marak di kalangan anak muda.

Doom spending adalah kebiasaan berbelanja secara impulsif yang dipicu perasaan cemas atau pesimis tentang masa depan. Orang yang melakukan doom spending cenderung membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan untuk mencari pelarian sementara dari rasa kekhawatiran mereka.

Perilaku doom spending mungkin menjadi solusi instan untuk mengatasi stres. Namun, dampak negatifnya jauh lebih besar daripada manfaat yang mungkin dirasakan.

Berikut sejumlah dampak negatif yang bisa timbul dari perilaku doom spending.

1. Masalah Keuangan

Salah satu dampak paling nyata dari doom spending adalah masalah keuangan. Ketika seseorang merasa tertekan, sering kali mereka mencari pelarian dengan belanja. Perilaku belanja impulsif ini dapat menguras tabungan pribadi. Akibatnya, keuangan menjadi tidak stabil.

Ini bisa menjadi lebih buruk jika tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik. Pengeluaran yang berlebihan dapat mengakibatkan utang yang menumpuk.

2. Meningkatkan Stres

Terlalu sering mengandalkan belanja impulsif untuk mengatasi stres dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Meskipun belanja bisa memberikan perasaan menyenangkan sementara, banyak orang merasa bersalah dan menyesal karena telah menghabiskan banyak uang untuk kebutuhan tidak penting.

Siklus ini bisa terus berulang jika seseorang mengandalkan belanja sebagai pelarian dari stres. Alih-alih mengatasi masalah, doom spending justru dapat menyebabkan stres meningkat ketika tagihan mulai menumpuk dan tidak bisa dibayar.

3. Tidak Menyelesaikan Masalah

Membeli barang sebenarnya tidak akan menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab stres. Untuk mengatasi stres, kamu harus mengatasi akar masalahnya. Jika ingin belanja untuk meredakan stres, cobalah untuk membatasi budget agar belanja tidak berlebihan. Pikir dua kali sebelum membeli barang, apakah benar dibutuhkan atau tidak.

4. Keterbatasan Investasi Jangka Panjang

Pengeluaran berlebihan untuk barang-barang yang tidak penting dapat menganggu tujuan finansial di masa depan. Hal ini membuat kita sulit menabung untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun