Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

FOMO Vs JOMO, Bahagia Tidak Selalu Harus Mengikuti Tren

2 Agustus 2024   11:41 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:48 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOMO vs JOMO, mana yang lebih bahagia? Foto: Freepik

Istilah FOMO dan JOMO mungkin sudah tidak asing lagi di era digital. FOMO sering muncul dalam konteks media sosial ketika melihat postingan menarik. Sementara JOMO adalah kebalikan dari FOMO.

FOMO dan JOMO merupakan dua sisi yang menggambarkan bagaimana kita merespons dunia yang serba cepat ini. Keduanya memang saling bertolak belakang

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam memilih FOMO dan JOMO. Namun, dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa memilih hidup yang lebih bahagia dan seimbang.

Apa Itu FOMO?

FOMO (Fear of Missing Out) adalah perasaan cemas atau takut karena merasa ketinggalan sesuatu yang penting atau menyenangkan. Orang yang merasa FOMO biasanya akan terus-menerus mengecek media sosial untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar mereka.

Mereka merasa menyesal jika tidak ikut dalam suatu acara, meskipun sebenarnya tidak terlalu tertarik. Terkadang perasaan FOMO bisa membuat kita terus membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jika tidak dikelola dengan baik, FOMO dapat menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi.

Apa Itu JOMO?

JOMO (Joy of Missing Out) adalah kebalikan dari FOMO. JOMO adalah perasaan senang atau puas karena memilih untuk tidak ikut serta dalam tren yang sedang popular.

JOMO mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi kita. Hal ini bisa mendorong kita untuk lebih mengenal diri sendiri.

Di sisi lain, dengan fokus pada satu hal saja, kita bisa meningkatkan produktivitas. JOMO bisa menjadi pilihan gaya hidup yang lebih sehat.

Hidup Lebih Tenang dengan JOMO

Di era digital, FOMO semakin mudah dirasakan karena kita terus menerus melihat highlight kehidupan orang lain. Ada perasaan menyesal jika melewatkan momen-momen seru yang sedang dialami orang lain, seperti liburan, pesta, atau kesuksesan yang mereka raih.

Ingat, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Terkadang kebahagiaan tidak selalu datang dari mengikuti tren atau berada di tengah keramaian. Bisa saja kebahagian yang sesungguhnya datang dari kesendirian dan ketenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun