Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pencerita Cerita perjalanan, kunjungi Instagram @oktiwul Blog: http://kicauanoktiwul.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Properti Turun, Kinerja Industri Kaca Turun 25%

20 November 2015   10:17 Diperbarui: 20 November 2015   11:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Industri kaca nasional mengalami penurunan sekitar 20%-25% selama tahun 2015. Hal ini dikarenakan industri kaca bergantung pada permintaan dari sektor properti dan sektor automotif yang juga mengalami penurunan seiring dengan perlambatan ekonomi.

Ketua II Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Putra Narjadin mengatakan, penurunan sektor automotif sebesar 17% dan sektor properti sekitar 10% berdampak langsung pada kinerja industri kaca nasional. Saat ini industri kaca nasional masih bertahan karena proyek-proyek dari 2 tahun sebelumnya baru dikerjakan tahun ini.  “Itu yang masih berjalan. Kami mengkhawatirkan apa yang terjadi dua tahun lagi. Mereka mungkin akan wait and see sehingga konstruksinya harus pending,” ujar Putra di Jakarta, Kamis (19/11).  Saat ini, sekitar 70%-80% pasar kaca nasional diserap oleh sektor properti dan konstruksi. Sisanya, sebesar 20% untuk melayani permintaan industri automotif. Sementara dari segi tujuan pasar, selain dalam negeri, industri kaca nasional juga menjual ke pasar luar negeri seperti Asia Tenggara, Jepang, Timur Tengah, dan Selandia Baru dengan porsi ekspor 30%-40% dari produksi nasional. Industri kaca nasioanl saat ini menguasai pasar kaca dalam negeri yang berkisar 700.000-800.000 ton per tahun. Kaca lembaran impor hanya mampu mengambil 5% pangsa pasar, yaitu untuk kaca khusus yang tidak diproduksi di Indonesia. 
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=2&n=4&date=2015-11-20  Putra melanjutkan, selain faktor global yang berdampak pada perekonomian Indonesia, faktor internal juga mempengaruhi kinerja industri kaca nasional. “Seperti biaya logistik yang sangat mahal. Untuk ongkos ke luar Pulau Jawa sangat mahal harganya,” katanya. Putra menambahkan, menghadapi penurunan yang terjadi pada industri kaca, pihaknya menghimbau untuk semua anggota AKLP untuk melakukan inovasi dalam setiap produksi. “Salah satu cara bertahan, berikan produk yang berbeda dari yang produksi lain sehingga mengungguli mereka,” tandasnya. Oktiani Endarwati

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun