Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana

25 November 2012   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:41 22495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi memang ajaib. Rangkaian kata yang sederhana serta pemilihan diksi yang tepat bisa menjadikan sebuah puisi penuh makna. Saya bukanlah orang yang pandai membuat puisi. Bukan juga orang yang pandai membaca puisi. Saya suka puisi. Singkat, jelas, menarik dan indah. Dipancing dengan kata-kata seperti apapun kalau memang sedang tidak ada keinginan dari hati ya susah. Yah, namanya juga pujangga amatir. hehehe..

Berbicara soal puisi, ada satu puisi yang menurut saya sederhana tapi bermakna lebih. Puisi ini suka ditulis dalam undangan pernikahan karena kata-katanya yang indah. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, puisi ini bisa juga termasuk puisi patah hati. Penasaran puisi siapa?

Perhatikan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin"

Aku Ingin- Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..

Sederhana, indah bukan? Seperti pernyataan yang tulus diucapkan kepada orang terkasih. Lihat pada bait awal Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Mencintai seseorang dengan sederhana, bagaimana bisa? Saya rasa setiap orang punya cara tersendiri dalam mencintai kekasih. Sederhana mempunyai arti tidak berlebih-lebihan, tidak tinggi, tidak rendah, sedang tapi pas. Artinya, Aku ingin mencintaimu dengan segala hal yang tidak berlebih-lebihan, tulus, apa adanya, dan hanya kepada orang yang dicintainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun