Mohon tunggu...
Iin Suwandi
Iin Suwandi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun TNI AD yang Kuat

16 Maret 2017   11:03 Diperbarui: 16 Maret 2017   11:18 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk menjadikan negara kuat dalammembangun TNI AD yang kuat tentunya harus memiliki kriteria yang wajib dimiliki. Salah satu kriteria itu menurut Letjen TNI Syafri Samsoeddin dalam berbagai tulisan mengatakan bahwa salah satu syarat agar TNI AD menjadi kuat salahsatunya harus melakukan  penataan organisasi. Penataan organisasi harus dikelola secara modern sehingga efisien dan efektif di dalam melaksanakan tugas pokoknya. 

Salah satu ciri organisasi modern, antara lain adalah ramping strukturnya tetapi kaya fungsinya, sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan secara efektif dan cepatdi dalam merespons tugas-tugas yang sifatnya penuh dinamika, yang ditunjang dengan tersedianya alutsista, sarana dan kesejahteraan personel yang memadai. 

Organisas iyang ramping struktur dan kaya fungsi, harus diawaki oleh personel yangmemiliki kompetensi memadai sesuai tuntutan tugasnya. Hal itu berarti TNI ADharus memberikan perhatian yang besar pada masalah kualitas manajerial danpeningkatan profesionalitas prajuritnya.            

Dengan demikian tidak ada alasan lagi bahwa ke depan, para perwira TNI AD, tidak hanyamahir dibidang teknis kemiliteran, tetapi juga memiliki pengetahuan umum yang memadai, termasuk kemutlakan untuk menguasai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Perwira pada strata perwira pertama punya kualitas teknis-taktis dan administrasi, danpada strata perwira menengah mulai menggeluti masalah strategi baik militermaupun pertahanan, dan pada saatnya sebagai perwira tinggi ia menjadi “developer” dari “military and defence policy”. 

Pemikiran Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa tuntutan bagi prajurit TNI untuksenantiasa mengembangkan diri dari aspek intelektualitas disampingkualitas militansi pengabdian. Mengapa? Karena, setiap prajurit TNI AD di dalammelaksanakan tugasnya, sangat bersinggungan dengan masyarakat yang kini sudahmengalami kemajuan yang bisa jadi tingkat kemajuannya lebih jauh dari tingkatkemajuan yang dialami para prajurit TNI AD khususnya, para perwira padaumumnya, sebaliknya prajurit harus mampu menangkal distorsi terhadap jatidirinya sebagai prajurit.            

Oleh karena itu kita berharap bersama bahwa untuk mewujudkan keinginan seperti itu,maka TNI AD sudah menyusun perencanaan penataan menjadi TNI AD yang kuat,modern dan efektif dalam kerangka MEF, dengan menyusun peta jalan atau road map yang dilaksanakan secara bertahap dankonsisten tanpa mengesampingkan kemungkinan ada penyempurnaan karena adanyaperubahan dinamika perkembangan situasi.            

Sebagaimana diketahui bahwa TNI AD yang kuat, modern dan efektifdi dalam melaksanakan tugas, secara otomatis akan memudahkan bagi TNI AD untukmelaksanakan tugas pokok, sebagai bagian dari tugas sebagai garda nasional atau national guardian di dalam menjaga dan mengawal bangsaIndonesia, yang kini dalam proses pembangunan bangsa yang demokratis, beradabdan berupaya mempercepat pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat danwilayah Indonesia. 

Dengan dapat menjalankan tugasnya, baik tugas OMP (Operasi Militer Perang) maupuntugas OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dengan baik, maka keberadaan TNI ADakan sudah pasti akan   dicintai rakyat.Karena keberadaan TNI AD sangat dinantikan dan menyatu menjadi bagian yangtidak terpisahkan dalam kehidupan bangsa. Maka ke depan, TNI AD akan memilikiwibawa dan disegani rakyat karena keberadaannya dapat betul-betul memberikanperlindungan dan pengayoman untuk menjaga bangsa ini berkembang dan maju sesuaikehendak bersama menuju cita-cita bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun