Pelaksanaan pembelajaran pada sekolah dasar adalah tahap terpenting dalam pendidikan. Karena pada tahap ini perkembangan pola pikir atau cara berpikir siswa mulai berkembang. Para siswa mengamati fenomena-fenomena yang terjadi kemudian disimpulkan menurut pemikiran mereka masing-masing. Â Pada beberapa mata pembelajaran bahkan susah dipahami oleh para siswa. Pembelajaran dengan teknik menghafal bukan cara yang sangat tepat digunakan. Apalagi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Proses pembelajaran IPA memerlukan pengalaman langsung untuk mengembangkan proses menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Dalam proses pembelajaran IPA perlu ditanamkan keterampilan berpikir kritis terhadap siswa. Berpikir kritis dapat diartikan bahwa siswa dapat menarik kesimpulan dari pengamatan, mengidentifikasikan asumsi, berpikir secara deduktif, dan mengevaluasi argumentasi. Karakter tersebut harus dimunculkan dalam kegiatan pembelajaran, namun sulit memunculkan karakter tersebut apabila hanya ada kegiatan hafalan semata.
Oleh karena itu, peserta didik perlu pendekatan dalam pembelajaran IPA. Terdapat berbagai macam pendekatan dalam pembelajaran IPA. Salah satunya pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang menggunakan keseluruhan keterampilan berfikir pada siswa yang diperoleh dari latihan kemampuan kemampuan mental, fisik, dan sosial untuk menenukan fakta fakta membangun konsep dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa sehingga minat belajar meningkat. Komponen pendekatan keterampilan proses yaitu mengamati, mengklasifikasi, mengukur/eksperimen, mengomunikasikan, memprediksi, dan menyimpulkan.
Kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses contohnya melakukan eksperimen atau percobaan dan pengamatan atau penelitian. Contoh kegiatan eksperimen atau percobaan adalah pembuatan magnet pada siswa SD sedangkan dalam pengamatan siswa SD dapat melakukan pegamatan terhadap alam sekitar.
Melalui pendekatan keterampilan proses peserta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dalam mengikuti kegiatan pembelajaran peserta didik akan memiliki rasa ketertarikan dan semangat tinggi. Selain itu, melalui pendekatan keterampilan proses peserta didik dapat meningkatkan daya pikir dan daya ingat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H