Mohon tunggu...
Okti Anggraeni
Okti Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabatan Gel 1 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memodifikasi Monopoli sebagai Media Pembelajaran yang Menyenangkan di Masa Pandemi

30 Desember 2020   18:47 Diperbarui: 30 Desember 2020   19:21 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman kemajuan teknologi anak-anak cenderung suka permainan yang menarik minat mereka. Mulai dari games online sampai games offline, banyak anak yang masih menyukai games offline seperti ular tangga dan monopoli. Permainan permainan tersebut menarik karena dapat dimainkan secara langsung atau tatap muka dan dapat dimainkan lebih dari 2 orang. Sehingga anak-anak lebih banyak berinteraksi secara langsung. 

Di masa pandemi banyak pendidik dan orang tua harus memutar otak agar anak-anak tidak kehilangan minat mereka dalam belajar. Oleh karena itu banyak mahasiswa yang membantu dalam pembuatan media pembelajaran. Salah satu cara yang tepat dalam membuat media pembelajaran adalah dengan memodifikasi permainan yang sudah akrab di lingkungan anak-anak contohnya permainan monopoli

 Monopoli merupakan permainan yang tujuannya memenangkan  petak-petak fi atas papan melalui pembelian dan penyewaan. Monopoli biasanya dimainkan menggunakan dadu dan pemain lebih dari dua orang. Pemainan ini sangat menarik untuk anak-anak. 

Para pendidik dapat memodifikasi monopoli sebagai media pembelajaran. Seperti mengubah sistem permainan. Setiap petak petak pada papan di biat dengan warna yang berbeda setuap warna memiliki kartu pertanyaan. Apabila salah satu pion pemain berhenti pada petak berwarna maka harus mengambil kartu dengan warna yang sama. 

Pada kartu tersebut sudah di sediakan pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dengan benar. Apabila benar maka siswa dapat maju satu atau dua kotak dan apabila salah siswa dapat mundur say kotak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun