Pada tingkat sekolah dasar Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakan salah  satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam pendidikan hal ini dikarenakan sains dapat menjadi bekal bagi peserta didik dalam menghadapi berbagai tantangan di era global. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk memiliki kompetensi yang baik dan melek sains serta teknologi, mampu berpikir logis, kritis, kreatif, berargumentasi secara benar, dapat berkomunikasi serta berkolaborasi.Â
Melek sains dapat diistilahkan sebagai kemampuan literasi sains yaitu kemampuan untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan maupun tulisan), serta menerapkan kemampuan sains untuk memecahkan masalah sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sains.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam rangka menyelesaikannya adalah dengan menerapkan pembelajaran sains yang tidak hanya menekankan pada penguasasan konsep tetapi juga memperhatikan aspek lainnya.  Aspek yang diterapkan pada kegiatan ini adalah melalui seni. Melalui seni siswa dapat belajar sambil bermain tanpa merasa terbebani sekaligus dapat lebih  memahami materi yang sedang di ajarkan. Kegiatan seni tersebut ialah melalui teknik berkarya rupa.
Kemampuan literasi di Indonesia masih dibawah Kompetensi Minimum. Hal ini dikarenakan minat baca yang masih rendah dan kurangnya sumber daya yang tersedia serta praktek yang menunjang literasi tersebut. Dalam ranah literasi yang berkembang lebih spesifik yaitu literasi sains. Dalam kenyataannya masih banyak guru dan kepala sekolah minim pengetahuan tentang literasi sains dan cara meningkatkan literasi sains pada peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai literasi sains dikalangan guru dan kepala sekolah sangat rendah. Hal tersebut tercermin pada hasil PISA yang menempatkan Indonesia pada urutan bawah dibandingkan dengan negara lainnya. PISA merupakan tes yang dikembangkan untuk mengetahui kemampuan matematika dan sains dikalangan siswa sekolah. Meningkatkan literasi pada siswa tidak terlepas dari seberapa paham seorang pendidik pada literasi yang ingin dicapai.
Lokakarya untuk guru dan kepala sekolah diadakan melalui teknik berkarya rupa untuk menunjang peningkatan literasi sains. Kegiatan lokakarya diadakan untuk mengembangkan pemahaman guru dan kepala sekolah mengenai teknik berkarya rupa  yang dapat dikolaborasikan dengan materi sains. Teknik tersebut memungkinkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Salah satu penggunaan media pembelajaran yang diterapkan adalah dengan teknik berkarya rupa. Teknik berkarya rupa terbagi menjadi dua yaitu teknik berkarya rupa dua dimensi dan teknik berkarya rupa tiga dimensi. Teknik berkarya rupa yang di aplikasikan pada kegiatan ini termasuk ke dalam teknik berkarya rupa tiga dimensi. Penerapan teknik berkarya rupa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan  literasi sains kepala sekolah dan guru SD Negeri Sarakan IV. Tempat pelaksanaan kegiatan di SD Negeri Sarakan IV, Kecamatan Sepatan dengan dukungan Kepala Sekolah ibu Yuyun Suhartini, S.Pd. Berlangsung pada tanggal 16 Desember 2022.
Lokakarya yang dilakukan di SDN Sarakan IV, Kec Sepatan telah dilakukan dengan mendatangkan dua narasumber yang kompeten dibidangnya. Kedua narasumber tersebut adalah dosen Universitas Esa Unggul ialah Dr. Oktian Fajar Nugroho, M.Pd, M.M dengan bidang pendidikan IPA dan Lisna Hikmawaty, M.Pd dengan bidang Seni. Kedua narasumber tersebut memiliki keahlian berbeda yang dikolaborasikan dalam menunjang peningkatan literasi sains melalui teknik berkarya rupa.