Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keruntuhan Sosial dan Pelajaran dari Meniadakan Tuhan

13 Juli 2022   20:33 Diperbarui: 14 Juli 2022   06:04 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar gereja kosong (Unsplash -- Andrew Seaman)

Krisis yang terjadi di Amerika Serikat saat ini tidak terlepas dari kehidupan masyarakatnya yang semakin menjauh dari iman dan Tuhan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan ekonomi yang membawa kemakmuran pada masyarakatnya, yang pada awalnya merupakan anugerah, belakangan menjadi boomerang yang membuat mereka semakin undur dari Tuhan. Kebenaran firman Tuhan yang dulunya menjadi fondasi dalam berbagai segi kehidupan kian luntur. Banyak orang merasa dapat hidup tanpa Tuhan, bahkan memandang agama sebagai hal yang tidak masuk akal, kuno, bersifat mengekang, serta tidak toleran. Pergeseran nilai, norma, dan sistem pada individu, keluarga, dan masyarakat pun terjadi.

Lalu, kita tahu cerita selanjutnya. Tingkat perceraian yang tinggi, beragam masalah kecanduan, tingginya angka kriminalitas, intoleransi, kasus-kasus kekerasan, penindasan, dan berbagai bentuk penyimpangan dalam masyarakat adalah beberapa akibat dari makin merosotnya nilai-nilai ke-Tuhanan yang dianut oleh individu, keluarga, dan masyarakat. Uang, yang justru menjadi berhala dalam kehidupan masyarakat karena menjadi alat untuk meraih kemakmuran, popularitas, kuasa, dan pengaruh, disebutkan oleh Umair Haque sebagai salah satu penyebab keruntuhan sosial Amerika, "Segala sesuatu di Amerika adalah tentang uang, sampai pada tingkat yang tidak masuk akal. Namun, ketika uang menjadi sangat penting --- dan orang-orang begitu putus asa untuk mendapatkannya, sehingga mereka bahkan tidak mau memberikan secangkir air kepada orang yang sekarat --- maka itu adalah tanda pasti bahwa ada sesuatu yang sangat, sangat salah." Meski tidak dikatakan oleh penulis, tetapi kita tentu bisa sepakat bahwa sesuatu yang sangat salah itu adalah saat mereka menafikan Tuhan dalam kehidupan mereka, dan menggantikan-Nya dengan berhala-berhala yang lain.

Bersyukurlah kita jika saat ini Indonesia tengah mengecap kemajuan sebagai sebuah bangsa. Angka kelas menengah yang semakin meningkat dan pembangunan yang semakin merata di seluruh wilayah menjadi bukti kemajuan Indonesia saat ini. Namun, belajar dari Amerika Serikat atau negara-negara lain yang serupa, kita sebaiknya tidak mengambil jalan yang sama dalam meniadakan Tuhan dan kebenaran-Nya. Harganya akan terlalu mahal, dan kita hanya akan berakhir dalam keruntuhan.

Sumber referensi:

Haque, Umair. "The Ultimate Sign of American Collapse" Dalam https://eand.co/the-ultima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun