Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Perlu Berdoa Saat Makan?

24 Agustus 2021   17:17 Diperbarui: 16 Oktober 2023   14:28 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar makan bersama (Unsplash, Spencer Davis)

Banyak orang berdoa saat makan. Namun, apa arti doa makan dan mengapa kita harus melakukannya?

Seperti ibadah lain yang kita lakukan, penting untuk mengetahui alasan mengapa kita berdoa pada saat makan. Sebab, meski dilakukan setiap kali kita makan, tetapi banyak dari kita yang tidak memahami makna dari doa sebelum makan. 

Sesungguhnya, itu bukan sekadar ritual yang harus kita lakukan pada saat makan, atau semacam "mantra" penting supaya kita diberkati atas apa yang kita makan.

Memang, doa pada satu sisi merupakan permohonan kepada yang berkuasa, yang menjadi penyelenggara kehidupan. Namun, tentu bukan hanya itu alasan kita berdoa. 

Ada banyak aspek penting dan indah dalam doa makan yang perlu kita sadari, sehingga tindakan ini seharusnya tidak sekadar menjadi ritual yang abstrak, melainkan satu bentuk kegiatan beribadah yang bermakna dalam dan penting.

Sebelum kita memahami alasan mengapa kita harus berdoa pada saat makan, mari kita sepakat dulu pada satu hal yang akan menjadi sorotan kita tentang makanan, bahwa sebelum sepiring nasi dapat kita nikmati, terdapat proses panjang yang melibatkan banyak orang, usaha, kerja keras, tenaga, waktu, keringat, kesulitan, bahkan keprihatinan hingga itu tersaji di hadapan kita. 


Dalam konteks yang terakhir disebutkan, mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa dalam sistem ekonomi dunia yang pada umumnya hanya menguntungkan segelintir pemilik modal besar, terdapat pihak-pihak yang tidak mendapat kesejahteraan setimpal dengan apa yang mereka kerjakan. 

Sebagai contoh, para petani. Mari kita lihat peran dan imbas yang mereka peroleh.

Jika Anda tinggal di daerah pedesaan atau suka berjalan-jalan ke sawah, Anda pasti paham betapa kerasnya usaha yang mesti dilakukan para petani untuk dapat memanen padi. 

Dimulai dari menyiapkan lahan dan sistem pengairan sawah, mencangkul tanah untuk menggemburkan lahan, memberi pupuk penyubur tanah, penyemaian benih, penyiapan/pemilihan benih untuk ditanam, menanam benih, menyiangi rumput atau gulma, memberi pupuk untuk pertumbuhan padi, melindungi dari serangan hama yang datang dari tanah hingga udara, perawatan padi, sampai akhirnya panen. Dan setelah satu siklus selesai, mereka kembali harus memulai lagi semua prosesnya dari awal pada masa tanam berikutnya. 

Satu hal yang perlu dicatat, para petani ini bekerja semenjak subuh setiap hari di lahan yang luas, di bawah terik matahari, serta dengan cuaca dan kondisi yang tidak bersahabat, yang terkadang menyebabkan kegagalan panen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun