"Mengapa kamu menulis?"
"Aku tidak tahu," jawabku.
Itu sama halnya jika aku bertanya,
Mengapa kamu bermain musik?
Yang aku tahu,
kata demi kata selalu berdesakan di dalam benak,
menanti untuk segera terangkai dalam kalimat
saat pikiran atau rasaku membentur sesuatu.
Atau, ketika hujan,
dan aku ingin melukis kesenduannya pada kata,
agar hatimu merasakan apa yang kurasakan.
Tidak perlu alasan,
kecuali hasrat,
untuk memajankan pernyataan
yang mungkin tidak sempat mereka tangkap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI