Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hidup Produktif = Hidup Sukses?

10 Juli 2020   17:29 Diperbarui: 10 Juli 2020   17:45 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan definisi ini, kita bisa mengubah mindset dan pandangan yang selama ini mungkin kurang tepat tentang produktivitas. Banyak orang atau kegiatan yang selama ini kita anggap tidak produktif, sesungguhnya sangat produktif. Mereka mungkin tidak tampak menghasilkan barang, usaha, atau jasa tertentu yang dianggap sebagai output produktif paten oleh dunia. 

Namun, di balik itu, sesungguhnya merekalah yang mungkin selama ini "bekerja" dan berupaya keras untuk mengusahakan kesejahteraan dalam keluarga, kota, masyarakat, bangsa, dan negara kita, bahkan dunia.

Sebagai contoh, para ibu rumah tangga. Karena mereka tidak bekerja sebagai wanita karir, bukan berarti mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak produktif. Apa yang mereka lakukan tiap hari dalam mendidik dan mengasuh anak serta mengusahakan kesejahteraan keluarga adalah sangat berarti dan berharga.

Lalu, orang tua dan lansia. Meski mereka sudah pensiun dan berumur, tetapi apa yang mereka lakukan untuk mendukung keluarga, menjaga cucu, mendoakan, dan mungkin melayani di gereja dan masyarakat dalam berbagai bentuk, adalah satu manfaat yang dapat kita semua rasakan, secara langsung maupun tidak langsung, baik sebagai anggota keluarga, gereja, maupun masyarakat.

Yang lebih salah kaprah lagi ketika kita mulai menggolongkan beberapa pihak sebagai tidak produktif jika mereka tidak menghasilkan (banyak) uang/materi sebagai output dari apa yang mereka kerjakan. 

Ada banyak orang yang melakukan kerja sosial, pelayanan, serta kegiatan-kegiatan yang tidak menghasilkan uang sama sekali, misalnya: relawan-relawan NGO/LSM, relawan-relawan masyarakat dalam berbagai konteks dan situasi, aktivis dan pelayan gereja, relawan pengajar di daerah terpencil, penggerak PKK, posyandu, karang taruna, kelompok seni/budaya lokal, atau para pekerja sosial masyarakat,

Apa yang mereka perbuat dan lakukan bisa jadi malah lebih produktif dan berharga karena menghasilkan kebaikan bagi orang atau pihak lain, meski mungkin bukan keuntungan kepada mereka secara pribadi. 

Lebih jauh lagi, kegiatan yang sepertinya dilakukan dalam diam, seperti doa, adalah hal yang sesungguhnya sangat produktif dan berkuasa untuk mengubah banyak hal dan situasi. Namun, untuk hal terakhir yang disebutkan ini kemungkinan besar hanya dapat diamini dan diimani oleh mereka yang memiliki spiritualitas dan kehidupan rohani yang matang.

Nah, kembali pada judul tulisan ini. Apakah hidup yang produktif itu adalah hidup yang sukses?

Ya dan tidak.

Ya, jika sukses itu dilihat sebagai suatu kehidupan yang tunduk dan taat kepada Tuhan serta menjadi berkat bagi sesama, dalam wujud dan hasil apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun