Bener. Itu bukan sekadar jargon asal, komentar miring karena tak suka kekinian, atau sekadar sikap yang anti-mainstream. Buat saya, (beberapa hal yang) jadul itu memang keren.
Bukan karena saya orang jadul loh, yang lahir pada tahun 70-an, termasuk dalam generasi x, dilabel digital immigrant, atau serangkain atribut lainnya yang menyebabkan saya suka pada yang jadul-jadul.
Well, masuk akal juga sih, karena pada dasarnya manusia juga dipengaruhi oleh situasi atau semangat zamannya ketika bertumbuh. Tapi, bukan hanya karena itu saya suka hal yang jadul.
Saya suka beberapa hal jadul karena itu punya nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh kekinian. Hal-hal yang lebih bermakna, lebih dalam, lebih berkualitas, punya arti, hangat, meski mungkin lebih sederhana.
Bukan berarti segala sesuatu yang dari zaman now itu lebih buruk dan jelek. Tapi, dalam beberapa hal, hal-hal jadul itu memang lebih unggul dan punya nilai lebih.
Apa sih kerennya jadul?
Banyak.Â
Berikut sepuluh hal yang menurut saya keren karena jadul.
Pertama, musik jadul, terutama dari era '80 dan '90-an. Bagi saya yang tumbuh dengan musik era segitu, tidak ada yang bisa mengalahkan musik jadul. Bon Jovi, Whitney Houston, Debbie Gibson, NKOTB, Toto, GNR, Chicago, Bryan Adams, Richard Marx, U2, No Doubt, BSB, Oasis, TLC, Boys II Men, Cranberries, Phil Collins, Sting, Lionel Richie, Def Leppard, Stevie Wonder, Michael Jackson, Janet Jackson, Mariah Carey, dsb, dst.
Masih panjang lagi nama penyanyi atau band yang bisa saya tambahkan di sana, termasuk penyanyi/band Indonesia, seperti Vina Panduwinata, Ruth Sahanaya, Elfa's Singer, Kahitna, S07, Dewa 19, Slank, Chrisye, dll.
Buat saya, musik era '80-'90 an itu asyik, unik, enak, evergreen, dan juara. Sampai sekarang pun saya masih suka mendengarkan lagu-lagu dari era itu.