Sumber gambar: ayosurabaya.com
Gegap gempita olimpiade yang biasanya dirasakan setiap empat tahun sekali terasa redup. Tidak ada lagi gemerlap cahaya yang indah, tidak ada lagi keramaian penonton di tengah pertandingan, tidak ada lagi festival maupun bazzar yang melengkapi kehebohan olimpiade.Â
Semua sirna. Penyebabnya adalah satu. Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia. Ini menyebabkan tidak boleh adanya kerumunan karena penyebarannya begitu cepat. Banyak kegiatan yang akhirnya harus ditunda, bahkan beberapa diantaranya dibatalkan.Â
Mulai dari acara tahunan berbagai pihak, acara konser, bahkan kegiatan olahraga. Beberapa diantaranya memang bisa diubah menjadi virtual. Namun, untuk kegiatan yang diharuskan bertatap muka langsung, tentunya akan menimbulkan kesulitan. Salah satu yang terkena adalah olimpiade.Â
Olimpiade yang biasanya digelar empat tahun sekali bahkan harus sampai ditunda. Pertama kalinya penundaan olimpiade dalam sejarah olahraga modern. Bahkan, awalnya, pesta olahraga terbesar di dunia ini rencananya akan dibatalkan. Mengingat kondisi yang semakin tidak menentu setiap harinya, tentu hal yang paling realistis adalah membatalkan olimpiade.Â
Sayangnya, banyak sekali harapan yang bergantung dalam pesta olahraga ini. Impian atlet yang ingin meraih puncak prestasi setelah berlatih sekian lama, rencana pensiun setelah mengikuti olimpiade, mewujudkan cita-cita suatu negara untuk meraih medali emas pertama olimpiade untuk negaranya, harapan agar tuan rumah dapat menunjukkan kemampuannya, semua bergabung menjadi satu di dalam olimpiade.Â
Tentunya, membatalkan olimpiade akan menjadi pukulan yang sangat berat bagi banyak pihak.Â
Tetapi, pada tanggal 23 Juli 2021, Tokyo seakan ingin membuka kembali harapan bahwa dunia bisa kembali normal. Melalui komunikasi dari panitia IOC, panitia penyelenggara Tokyo 2020, dan pemerintah Jepang, Olimpiade diputuskan untuk tetap berjalan.Â
Dengan membuat berbagai macam aturan protokol kesehatan serta karantina yang ketat, diharapkan olimpiade tahun ini berjalan dengan lancar. Harapan-harapan yang semula tergantung, kini bisa terbang kembali. Senyuman atlet yang ingin meraih cita-citanya di sini seakan terbuka kembali. Pertandingan untuk meraih mimpi setiap atlet akan dilaksanakan.
Pembukaan Olimpiade pada malam hari di Tokyo National Stadium secara sederhana memang terlihat tidak begitu meriah. Banyak yang sudah berekspektasi tinggi karena totalitas Jepang dalam membuat suatu acara tidak diragukan kembali.Â