Mohon tunggu...
William Oktavius
William Oktavius Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my opinion :)

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kim Jong Un Menangis, Ada Apa?

13 Oktober 2020   21:01 Diperbarui: 13 Oktober 2020   21:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Youtube channel: The Telegraph

Cuplikan video pidato pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang sedang berbicara di depan umum mencuri perhatian. Pidato yang disampaikan dalam rangka parade militer HUT ke-75 partai buruh ini sempat membuat Kim Jong Un menitikkan air mata. 

Tentu saja hal yang begitu jarang ini menyedot perhatian berbagai pihak. Tidak biasanya seorang Kim Jong Un menyampaikan sebuah pidato sampai mengeluarkan air mata. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Mari kita telaah dari cuplikan video yang sudah beredar luas. 

Dalam pidatonya, Kim Jong Un menyampaikan rasa terima kasih yang begitu besar kepada para pejuang yang sudah rela berkorban, baik dalam membantu bencana alam maupun penjaga perbatasan antar negara tetangga sehingga mampu menjaga Korea Utara dari virus SARS CoV-2 dan membuat Korea Utara masih nol kasus Covid-19. Kim mengatakan bahwa mereka adalah patriot karena begitu besar dedikasinya dalam menjaga negeri yang ia pimpin. 

"Mereka adalah para patriot yang pantas untuk hadir di sini, tetapi mereka memilih untuk tetap sukarelawan setelah mereka menyelesaikan tugas untuk merehabilitasi kota yang terdampak bencana daripada pulang ke Pyongyang di mana rumah kesayangan mereka berada," ucap Kim dalam rangkaian pidato-nya ini. 

Dari video yang dapat diakses secara bebas, terlihat Kim sudah menyeka air matanya sambil melepaskan kaca matanya. Kim sempat terdiam sejenak lalu ia melanjutkan kembali pidatonya. Terlihat warga yang hadir ikut memberikan tepuk tangan, mencoba menyemangati kembali pemimpinnya, saat Kim sedang terdiam sejenak. 

Kim melanjutkan pidatonya dengan meminta maaf kepada rakyatnya karena masih belum mampu untuk meningkatkan taraf hidup rakyat Korea Utara. 

Kim merasa malu kepada rakyatnya karena sudah diberikan kepercayaan yang begitu besar namun masih belum bisa membalasnya dengan baik. "Upaya dan pengabdian saya tidak cukup untuk membawa orang-orang keluar dari mata pencaharian yang sulit," tutur Kim. 

Melihat bagaimana Kim Jong Un menyampaikan pidatonya, terlihat bahwa Kim begitu mengapresiasi semua pihak yang sudah bekerja sama dalam membangun negeri. Tantangan berat memang sedang menimpa Korea Utara.

Pandemi Covid-19, berbagai bencana alam, dan juga sanksi internasional karena pengembangan rudal nuklirnya, tentu membuat Kim Jong Un sebagai pemimpin negara tengah berusaha keras untuk mengatur negaranya agar tetap terkendali.  

Memang kemiskinan dan ketimpangan sosial yang begitu besar masih terjadi di Korea Utara. Namun melihat bagaimana Kim Jong Un meminta maaf kepada warganya patut diapresiasi. Meminta maaf karena merasa belum mampu menyejahterakan warganya meskipun warganya sudah membayar pajak yang begitu besar. 

Walaupun beberapa pihak masih mencoba menerka apa yang sebenarnya terjadi, namun kita sebagai pihak yang tidak terlibat langsung dapat tetap mendoakan yang terbaik. Mendoakan agar Korea Utara dapat menjadi lebih baik lagi setelah permintaan maaf dari sang presiden, Kim Jong Un. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun