Pandemi Covid-19 membuat manusia harus menghentikan berbagai macam rutinitas yang sedang dilakukan. Ini dikarenakan virus yang begitu mudah menular antar manusia sehingga kerumunan harus dihindari. Begitu juga dengan kegiatan olahraga. Satu diantaranya adalah bulu tangkis.Â
Bulu tangkis di tahun 2020 baru berlangsung beberapa turnamen. Salah satunya yang diselenggarakan di Indonesia, yaitu Indonesia Masters World Tour Super 500, tur dunia BWF tingkat 4. Tur Dunia BWF sendiri terakhir dimainkan pada All England World Tour Super 1000, 11-15 Maret 2020. Sesudahnya, semua kegiatan BWF dihentikan sejenak.
Beberapa bulan berlalu, seruan untuk memulai kembali turnamen bergulir kembali. Beberapa olahraga sudah memulai kembali turnamennya. Sebut saja liga inggris pada sepak bola atau Grand Slam US Open di tenis. BWF pun kemudian mencoba untuk mengatur kembali turnamen yang hendak digelarnya. Akhirnya, keluarlah keputusan bahwa Thomas-Uber Cup 2020 akan diselenggarakan pada 3-11 Oktober 2020 di Denmark. Kemudian dilanjut dengan BWF World Tour Super 750 di Denmark sebanyak dua kali, yaitu pada 13-18 Oktober 2020 dan 20-25 Oktober 2020. Setelah itu, turnamen selanjutnya yang akan digelar yaitu Asia Open 1 dan 2 pada 10-15 November 2020 dan 17-22 November 2020. Turnamen ini direncanakan berlangsung di satu negara yang sama agar mobilisasi pemain tidak terlalu banyak. World Tour Finals 2020 juga direncanakan digelar sekaligus setelah selesai Asia Open 2, yaitu pada 25-29 November 2020.Â
Sekilas, terlihat seperti sebuah rasa optimis bahwa turnamen bulu tangkis akan berjalan normal kembali. Wong tenis dan sepak bola saja sudah bisa jalan lagi turnamennya, moso bulu tangkis beloman? Kan udah ditunggu-tunggu juga. Sayangnya, rencana tinggallah rencana. Karena kekhawatiran tim official dan atlet akan kesehatan akibat pandemi yang masih belum menentu, banyak pemain yang mundur dari kejuaraan yang berlangsung di Denmark. Hal ini membuat BWF terpaksa harus merencanakan ulang kembali jadwal pertandingannya. Thomas-Uber Cup 2020 yang seharusnya dihelat pada 3-11 Oktober 2020 akhirnya dibatalkan setelah beberapa negara kuat bulu tangkis memutuskan mundur. Absennya Indonesia, Korea Selatan, Thailand, dan beberapa tim lainnya membuat turnamen ini tentu saja berkurang prestige-nya. Apa menariknya sebuah turnamen jika pemain unggulannya saja tidak hadir? Terlebih lagi dengan kurangnya pemain membuat Denmark Open 2 yang seharusnya dijalankan pada 20-25 Oktober 2020 membuat turnamen ini terpaksa dibatalkan.Â
Banyaknya pemain yang mundur tentunya menimbulkan pertanyaan. Apakah BWF selaku induk olahraga tepok bulu angsa ini sudah mampu menjamin kesehatan pemainnya dengan mengatur protokol kesehatan yang kuat? Bagaimana caranya BWF meyakinkan induk olahraga dari setiap negara yang ada untuk tetap yakin mengirimkan atlet terbaiknya untuk bertanding? Memang dari sisi pemain, lokasi yang berada pada negeri yang berbeda, dengan asal atlet yang berlainan pula tentunya dapat meningkatkan peluang menyebarnya virus Covid-19 ini. Terlebih lagi, olahraga ini dimainkan di dalam ruangan yang tentu saja lebih berbahaya karena kurangnya sirkulasi udara. Tenis dan sepak bola kan digelar di ruangan terbuka, sedangkan bulu tangkis digelar di dalam ruangan.Â
Meskipun banyak pemain yang mundur, BWF memutuskan untuk terus melanjutkan Denmark Open WTS 750 ini. Terlihat bahwa BWF ingin membuktikan kepada khayalak banyak, nih gua juga bisa kok nerapin protokol kesehatan. Kalo misalkan di sini berhasil, Asia Open nanti yang udah kita undur di bulan Januari jangan banyak alasan lagi ye lu. Memang, dari info yang  beredar, pihak penyelenggara sudah mencoba melakukan berbagai upaya agar turnamen dapat berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat. Dilansir dari instagram resmi badminton denmark, venue akan dibagi menjadi tiga zona yang berbeda, lalu ada juga dispenser otomatis untuk mengambil shuttlecock, dan beberapa protokol ketat lainnya. Diharapkan dengan adanya protokol kesehatan ini, turnamen Denmark Open tahun ini bisa berjalan kembali.Â
Nah, dengan dijalankan kembali turnamen dengan level tinggi ini, diharapkan protokol yang diterapkan disini dapat berjalan dengan sukses. Ini juga bisa meningkatkan kembali kepercayaan para pemain dan tim official akan protokol kesehatan yang dijalankan sehingga Asia Open yang direncanakan pada bulan Januari 2021 di Thailand dapat terselenggara. Mari kita doakan agar Denmark Open dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kasus covid-19 dan mari juga kita doakan agar Thailand Open nanti dapat berlangsung sesuai jadwal. Tentunya kita yang sudah puasa sekian bulan akan turnamen sudah rindu melihat atlet-atlet kebanggaan kita melantai kembali di lapangan badminton.Â
Meskipun tidak ada pemain Indonesia yang bertanding di Denmark Open WTS750, alangkah baiknya kita tetap menonton pertandingan ini. Dimulai dari tanggal 13-18 Oktober 2020 dan berlokasi di Odense Sport Parks, kita doakan agar turnamen ini dapat menjadi langkah awal dimulainya kembali turnamen dari kalender BWF. Sekian dan salam olahraga. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H