Mohon tunggu...
Oktavia YeniCah yani
Oktavia YeniCah yani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Ibu di Sekolah

24 Januari 2023   15:09 Diperbarui: 24 Januari 2023   15:18 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Saya banyak menjumpai di kelas maupun jam istirahat pada saat anak melakukan percakapan antar siswa atau siswa dengan guru seringkali saya mendengar banyak siswa tidak menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan EYD, disebabkan salah satunya adalah kebiasaan berbicara itu dibawa oleh siswa dari rumah, sedangkan pembelajaran  Bahasa pertama seorang anak adalah dari bahasa ibu.

Menurut Wikipedia Bahasa ibu, juga disebut sebagai bahasa asli atau bahasa pertama, merupakan bahasa yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan anggota masyarakat yang sama bahasanya, seperti keluarga, pengasuh, dan masyarakat lingkungannya.[1]

Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya. Bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama sering kali membuat proses belajar bahasa lain menjadi lebih sulit. Bahasa ibu dapat memiliki peran penting dalam pendidikan.

Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama dipakai dalam komunikasi mula-mula seorang anak dengan orang tuanya atau orang yang mengasuhnya serta menjadikan bahasa ibu sebagai alat komunikasi sehari hari.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa merupakan system lambang bunyi bebartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang dan pikiran ;perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa.

Mengapa Bahasa Ibu mempengaruhi Bahasa Indonesia sesuai dengan EYD? Karena Bahasa ibu menjadi bahasa pertama sejak lahir namun biasanya bahasa yang pertama diajarkan kepada anaknya tidak sesuai dengan EYD contohnya kata "Makan" biasa nya diajarkan dan di ucapkan keanaknya adalah kata "Maem" dan kata "Tidur" biasanya diajarkan dan diucapkan keanaknya adalah kata "Bobok" meski sama -- sama artinya tapi pengucapan dan penulisannya tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Dan kebiasaan pengucapan Bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan EYD oleh ibu biasanya di pakai dalam percakapan sehari -- hari oleh anaknya sehingga mampu mempengaruhi dalam berbahasa Bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun