Aku menjadi satu dari jutaan orang yang haru dan bangga melihat Opening Ceremony Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada waktu itu.
Acara semalam bukan hanya euforia pembukaan Asian Games saja, tapi juga menjadi hasil dari usaha kami, team Ceremony Departement dan semua talent yang terlibat. Hasil kerja keras kami selama berbulan-bulan itulah yang semalam disuguhkan kepada seluruh masyarakat di dunia.
Banyak sekali apresiasi yang muncul mengenai Opening Ceremony Asian Games, tetapi tak jarang juga yang berkomentar negatif mengenai itu.
"Ah yang bagus kembang apinya doang."
"Oh gitu doang? Gak rugi ya yang beli tiket 5 juta?"
"Halah itu pake stuntman doang juga dipuji-puji bagus."
Komentar-komentar itulah yang membuatku ingin menuliskan sebuah cerita dari balik panggung Opening Ceremony Asian Games 2018. Ini adalah cerita dari seseorang yang hanya volunteer, hanya orang biasa yang ingin berkontribusi nyata pada bangsa, dari ribuan orang hebat yang ada di sini.
Tergabung di Ceremony Departement Asian Games 2018, aku menjadi volunteer di costume/wardrobe bagi para dancer yang berlaga malam kemarin. Ribuan dancer itu terbagi ke dalam beberapa kelompok yaitu "Earth" yang memakai baju adat tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, "Energy" yang terdiri dari fire dancer dan kostum putih saat closing, juga kurang lebih 1500 penari Ratoeh Jaroe. Kerjaannya di bagian ini apa ya? Fitting doang?
Salah satunya topi yang terlihat seperti api yang berkobar itu, dibuat dari mulai memotong-motong kain meteran, kemudian dipotong lebih kecil lagi menjadi kotak, dibentuk seperti bunga, dijahit, dan dirangkai satu-satu sehingga menjadi sebuah head piece.
Ratusan rak berjajar di ruangan kami, setiap orang sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Setiap stel kostum harus diberikan nama, semua aksesoris harus dimasukan ke plastik dan diberi nama, pokoknya semua harus rapi dan jangan sampai ada yang kurang.Â
Setiap rak harus diberi nama, dibawa ke ruangan fitting, kemudian diperbaiki lagi yang masih kurang. Semua harus dipastikan rapi, harus pas dengan badan penari, harus hati-hati, tidak boleh ada yang sobek ataupun kurang. Semua harus dikerjakan dengan cepat dan cekatan plus instruksi berbahasa inggris yang terkadang membuat kami bingung.