Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia. Ini melibatkan perhitungan mengenai jumlah relatif zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, serta pemahaman tentang hubungan antara jumlah partikel, mol, massa, dan volume dalam reaksi kimia tersebut. Stoikiometri memainkan peran penting dalam perencanaan reaksi kimia, pemahaman tentang konversi energi dan materi, serta analisis hasil reaksi kimia.
Molaritas adalah konsentrasi suatu larutan, diukur dalam mol per liter (mol/L). Mol adalah satuan yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu zat. Konsep ini penting untuk menghitung jumlah relatif zat-zat dalam reaksi kimia. Persamaan reaksi kimia menyatakan reaktan yang terlibat dan produk yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Persamaan ini memberikan informasi tentang rasio stoikiometri antara reaktan dan produk. Perhitungan stoikiometri melibatkan penggunaan rasio molekul dalam persamaan reaksi untuk menghitung jumlah relatif zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Ini dapat melibatkan konversi antara mol, massa, dan volume. Hukum gas ideal dan hukum stoikiometri gas memungkinkan kita untuk menghitung volume gas yang dihasilkan atau dikonsumsi dalam reaksi kimia, berdasarkan koefisien dalam persamaan reaksi. Berat molekul adalah jumlah relatif massa atom dalam suatu molekul, diukur dalam satuan massa atom relatif (u) atau gram per mol (g/mol). Dalam stoikiometri, berat molekul digunakan untuk menghitung jumlah partikel dalam reaksi kimia. Stoikiometri juga berhubungan dengan perhitungan energi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, seperti perubahan entalpi atau perubahan energi dalam suatu reaksi.
Stoikiometri adalah salah satu konsep penting dalam kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia. Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu "stoiceon" yang berarti unsur, dan "metron" yang berarti pengukuran. Jadi, stoikiometri mempelajari hubungan kuantitatif antara partikel atom, ion, atau molekul dalam reaksi kimia. Tujuan Stoikiometri : Mengukur unsur-unsur yang terlibat dalam reaksi kimia berdasarkan hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi.
Rumus Molekul : Menunjukkan jumlah atom setiap unsur dalam suatu senyawa. Contohnya, rumus molekul urea (CH4N2O) menggambarkan komposisi unsur-unsur dalam pupuk.
Rumus Empiris : Rumus dengan perbandingan atom-atom paling sederhana dalam suatu senyawa. Misalnya, rumus empiris urea adalah CH2O
Rumus empiris dapat diperoleh melalui rumus molekul dengan menyederhanakan jumlah atom penyusun.
  - Contoh: Untuk senyawa C6H12O6, rumus empirisnya adalah CH2O.
Rumus molekul memiliki jumlah atom yang merupakan kelipatan dari rumus empiris.
  - Contoh: Jika senyawa memiliki rumus empiris CH2O dan massa molar (Mr) senyawa tersebut adalah 150, rumus molekulnya dapat ditentukan.
Stoikiometri mempelajari kuantitas suatu zat, termasuk massa, jumlah mol, volume, dan partikel.
  - Koefisien dalam persamaan reaksi adalah bentuk perbandingan mol, volume, atau jumlah partikel dalam stoikiometri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H