Mohon tunggu...
Oktavia Pramudita
Oktavia Pramudita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

oktavia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontrak Derivatif dan Berbagai Permasalahannya

23 Maret 2024   13:20 Diperbarui: 23 Maret 2024   13:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Derivatif merupakan suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen, namun tidak termasuk transaksi derivatif kredit. Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market. 

Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/ manajemen portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap resiko dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa" mempengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying).

Potensi Permasalahan Kontrak Derivatif

Berikut ini adalah ringkasan analisis risiko terhadap instrumen keuangan derivatif di pasar modal:

1. Volatilitas Pasar: Instrumen derivatif sangat rentan terhadap perubahan harga aset acuan(underlying asset). Volatilitas pasar dapat menyebabkan fluktuasi harga yangsignifikandan potensi kerugian besar. Pelaku pasar harus memperhatikan faktor-faktor yangmempengaruhi volatilitas pasar seperti berita ekonomi, peristiwa politik, atausentimenpasar.

2. Risiko Kredit: Instrumen derivatif melibatkan kontrak antara pihak-pihak yangsalingberkomitmen untuk melakukan transaksi di masa mendatang. Risiko kredit muncul jikasalah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran sesuai kontrak. Pelakupasar harus melakukan analisis kredit yang cermat terhadap pihak-pihak yangterlibatdalam transaksi derivatif.

3. Risiko Likuiditas: Likuiditas merujuk pada kemampuan untuk membeli ataumenjualinstrumen derivatif dengan mudah tanpa mengganggu harga pasar. Risiko likuiditas dapat timbul jika terdapat kekurangan penawaran atau minat dari pelaku pasar untukmelakukantransaksi derivatif tertentu. Risiko ini dapat menghambat kemampuan pelaku pasar untukkeluar dari posisi atau melikuidasi portofolio derivatif.

4. Risiko Operasional: Risiko operasional berkaitan dengan kesalahan manusia, kegagalansistem, atau peristiwa eksternal yang dapat mengganggu proses pelaksanaan transaksi derivatif. Contohnya, kesalahan dalam perhitungan atau pelaporan, kegagalansistem perdagangan elektronik, atau kebocoran informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pelaku pasar harus memiliki sistem pengendalian internalyang kuat untuk mengurangi risiko operasional.

5. Risiko Model: Risiko model terkait dengan penggunaan model matematika atau statistik untuk menilai harga dan risiko instrumen derivatif. Kesalahan dalam model atauasumsi yang digunakan dapat menghasilkan estimasi yang tidak akurat dan mengakibatkan kerugian. Pelaku pasar harus melakukan validasi dan pengawasan yang ketat terhadapmodel yang digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun