Mohon tunggu...
Oktavian Purnama
Oktavian Purnama Mohon Tunggu... -

Bentuk tidak peduli yang paling nyata adalah membiarkan kemungkaran terjadi. hhe (kata ustad)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemprov Tak Sigap Tanggani Infrastruktur Di Lampung

24 Oktober 2013   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:05 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini, belum ada perbaikan infratruktur di Lampung yang kondisinya sudah terbilang sangat memprihatinkan. Pemprov Lampung malah terkesan membiarkan masalah pelik yang amat menghambat laju roda perekonomian Lampung. Contohnya, jalan rusak di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, yang memutus delapan pekon hingga kini belum diperbaiki. Kini, jembatan Pihabung, Pedukuhan Pihabung, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kotaagung Timur, Tanggamus, amblas selebar 2 meter lantaran dihantam banjir.

Meskipun sudah amblas hampir sepekan, jembatan tersbut belum juga mendapatkan penanganan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi. Padahal, peran Jembatan Pihabung amatlah vital, yaitu menghubungkan Kecamatan Kotaagung Timur dan Kecamatan Limau.

Badri Tomi, warga setempat mengatakan bahwa jembatan ini dibangun Pemerintah Provinsi Lampung pada Tahun 2007. Namun, jembatan selebar 4 meter dengan panjang 80 meter tersebut rusak akibat terjangan banjir bandang pada selasa (15/10) bertepatan pada malam Idul Adha.

“Sebelumnya, daerah sini diguyur hujan lebat selama enam jam. Ditambah lagi, kondisi jembatan sering amblas berskala kecil. Puncaknya, pada malam takbiran, sekitar pukul 00.00 WIB banjir datang dan jembatan langsung amblas selebar 2 meter. Satu meter dalam kondisi menggantung lantaran tergerus banjir”, ujar Badri kala menjelaskan kondisi jembatan.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, warga berinisiatif berjaga di sekitar jembatan yang amblas untuk mengatur lalu lintas. Kendaraan yang diperbolehkan melintas hanyalah kendaraan roda dua.

Kalaupun roda empat, yang dibolehkan hanya kendaraan sejenis L300. “Kalau truk ingin melintas, diharuskan mengosongkan muatan. Sebab, jika bermuatan, dikhawatirkan memperparah kerusakan”, kata Badri.

Warga berharap jembatan tersebut segera diperbaiki. Jika tidak, akses jalan menuju 2 kecamatan tersebut terancam putus. “Jembatan ini penghubung dua kecamatan. Kalau putus, berarti akses jalan antara Kecamatan Kotaagung Timur dan Limau juga terputus”.

Seharusnya, pemerintah segera bertindak proaktif untuk menangani masalah infrastruktur yang berefek negatif ke berbagai sendi kehidupan rakyat Lampung. Bahkan, tidak ada salahnya jika kita mengaitkan stagnansi perkembangan ekonomi Lampung belakangan ini pada minimnya perhatian pemerintah pada infrastruktur Lampung. Sesuai dengan visi Ridho & Bakthiar—“Memberi dan Melayani Rakyat Lampung”—saat sudah menjabat sebagai pemimpin Lampung nanti, tentunya isu infrastruktur ini akan menjadi perhatian utama.

Sumber : ridhoficardo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun