Mohon tunggu...
Oktavian Nugroho
Oktavian Nugroho Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

komedi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Lingkungan KKN Unit VC3 dari UAD bersama Warga Kemukus Melakukan Penanaman Toga

2 September 2023   08:59 Diperbarui: 2 September 2023   09:05 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo para readers dan sobat Vthree!! pada sibuk ngapain nih? semangat 45 masih terasa di suasana hari kemerdekaan ini, Indonesia adalah negara yang sangat indah dan penduduknya pun ramah , di suasana perayaan kemerdekaan yang masih terasa ini sobat ada rencana apa? karena keindahan alam yang sangat kita sayangi sangatlah sayang jika kita tidak merawat keragaman flora dan fauna di negeri kita ini, ngomong - ngomong soal itu kali ini dari teman teman dahlan muda kkn Universitas Ahmad Dahlan ini, melakukan penanaman obat atau biasa disebut tanaman TOGA nah sebelum itu mari simak penjelasan tentang toga let's goo!!!

"Edukasi dan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA)"

  • Tujuan
  • Tahap Edukasi Penanaman Obat Keluarga (TOGA) Pada tahap ini, tim akan menunjukkan contoh-contoh tanaman obat serta langkah-langkah pengolahannya sehingga dapat dikonsumsi menjadi obat tradisional, metode yang digunakan adalah pemaparan video dan pendampingan langung untuk praktik penanaman tanaman obat serta cara pengolahannya.

  • Pembukaan
  • Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan sekedar kalimat ada banyak sekali manfaat yang didapat jika kita dengan sadar mengikuti kalimat ini. Salah satu bentuk pencegahan daripada mengobati adalah dengan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang mudah ditanam disekitar rumah, ada banyak tanaman yang dapat ditanam diantaranya adalah Jahe, Seledri, Lidah buaya, Kencur, dll nya masih banyak lagi. Selain sebagai upaya pencegahan menanam TOGA dalam jumlah besar juga dapat menjadi tambahan penghasilan serta mempercantik lingkungan rumah.

  • Prevalensi
  • Data Riset Kesehatan (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) di Indonesia sebesar 24,6 %, data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat telah melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan tanaman obat yang ada.
  • Dengan pola hidup masyarakat yang cenderung "back to nature", trend penggunaan herbal pun semakin meningkat. Peningkatan penggunaan obat herbal mempunyai dua dimensi penting yaitu aspek medik terkait dengan penggunaannya yang sangat luas diseluruh dunia, dan aspek ekonomi terkait dengan nilai tambah yang mempunyai makna pada perekonomian masyarakat.

  • Pengertian toga
  • Tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA sebelumnya tanaman obat keluarga biasa disebut dengan nama apotek hidup. Tanaman obat keluarga adalah tanaman hasil budidaya yag berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang dapat ditanam dipekarangan rumah atau lingkungan rumah. Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama atau obat-obatan ringan seperti demam dan batuk. Keberadaan tanaman obat dilingkungan rumah sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki akses mudah kepelayanan medis seperti klinik, puskesmas ataupun rumah sakit. Tanaman obat-obatan dapat ditanam dalam pot-pot atau dilahan sekitar rumah. Dengan memahami manfaat dan khasiat dan jenis tanaman tertentu, tanaman obat menjadi pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman.

  • Manfaat toga
  • Sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
  • Upaya preventif (pencegahan)
  • Upaya promotive (meningkatkan/menjaga kesehatan)
  • Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
  • Mendukung kesehatan dan kesejahteraan keluarga yaitu sebagai saran untuk memperbaiki status gizi keluarga, menambah penghasilan keluarga, meningkatkan kesehtan lingkungan pemukinan serata melestarikan tanaman obat.

  • Jenis-jenis toga dan khasiatnya
  • Beberapa contoh TOGA diantaranya Kencur, kunyit, jahe, Sirih, Serai, dan Keji Beling.
  • Kencur
  • Merupakan salah satu bumbu masak, ataupun sebagai pengobatan, biasanya kencur dikenal sebagai obat untuk mengobati berbagai masalah kesehatan diantaranya mengobati batuk, mual, bengkak bisul maupun sebagai anti toksin seperti keracunan, dapat meredekan kaki yang keseleo, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah dan menghilangkan masuk angin
  • Kunyit
  • Meningkatkan Daya Tahan Tubu,Mengobati Radang, Mengurangi Rasa Mual, Mengatasi Perut yang Kembung, Mengurangi Nyeri saat Haid, Mengobati Metastasis Kanker, Obat Alergi, Menangkal Bakteri, Mengobati Maag, Meredakan Peradangan usus, Melawan Infeksi
  • Jahe
  • Jahe memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti: rematik, mual-mual, mabuk perjalanan, batuk, pegal-pegal, kepala pusing, sakit saat menstruasi, nyeri lambung, asma, nyeri otot, impoten, kanker, diabetes, penyakit jantung, bronchitis, osteoarthritis, flu, demam, gangguan pencernaan, Alzheimer dan lain-lain.
  • Sirih
  • Menyehatkan saluran pencernaan, menyembuhkan luka, menjaga kesehatan mulut dan gigi, mencegah infeksi karena bakteri, mencegah kadar gula dan darah meningkat dan mencegah penyakit kanker.
  • Serai
  • Manfaat serai diantaranya, mengatasi diabetes, anemia, mengatasi bakteri dan jamur, masuk angin, perut kembung, mengeluarkan racun dalam tubuh, menurunkan kolesterol, menguatkan system saraf, mengobati penyakit kulit, menurunkan tensi.
  • Keji Beling

 Meredakan wasir, demam, kencing bernanah, redakan batu ginjal, membantu keluhan batu kendung kemih, mengobati sembelit, mengobati batu kandung empedu, membantu redakan kencing manis.

Nah itu dia teman -teman tanaman herbal banyak manfaatnya bukan? dengan keberagaman sosial budaya dan tanamannya kita harus bisa memelihara dan menjaga alam kita tercinta ini maka dari itu mari kita bersama - sama menjaga bumi kita tercinta mungkin sekian yang bisa mimin sampaikan, mari kita ucapkan Happy Independence day untuk Indonesia kita MERDEKA!!! mimin pamit assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun