Seorang gadis berkata pada ayahnya;
"ayah aku ingin menikah.." katanya.
Sontak. Pernyataan itu tentu membuat sang ayah terkejut. Kakak laki-laki yang sedari tadi juga duduk tak jauh dari gadis dan ayahnya duduk itu pun ikut terkejut.
"sungguh. Aku telah siap." kata gadis itu lagi.
"Arhiza, kakak gak salah denger?" tanya kakaknya.
Arhiza mengangguk, tanda bahwa kakaknya tidak salah dengar.
"usiamu.....
Belum sempat ayah melanjutkan, kakaknya menyela dengan menarik tangan Arhiza ke kamarnya. "maaf Ayah..."
"duduklah." perintah Yudhis, kakak laki-laki satu-satunya pada Arhiza.
Arhiza duduk di kursi dekat meja kerja kakaknya.
"Menyegerakan nikah mendatangkan sakinah, ketentraman jiwa. Sedang tergesa-gesa justru menjadikan pernikahan tidak barakah, penuh kekecewaan dan kehampaan. Keduanya mirip tapi beda sekali akibatnya." tutur Yudhis.
Arhiza melongo, kali ini semakin bingung.