Mohon tunggu...
Oktaviani Sea
Oktaviani Sea Mohon Tunggu... -

Sang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diary Talita III

6 Desember 2012   02:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

22 Oktober 2010

Ry, sungguh! ijinkan aku pergi.... Aku merasa hilang isi, tubuhku lemah dan lemas. Hatikupun seperti tak ditempatnya. Semua seperti sudah berakhir. Mimpi dan harapanku tiba-tiba saja seperti ingin berhenti. Tapi kemana? Kemana aku harus pergi?

31Oktober 2010

Maafkan aku telah meninggalkanmu, sahabat baikku. Kau tau Ry? Aku menemukannya kembali. Ya, hatiku tlah kembali ketempatnya. Sungguh, butuh perjuangan sekali aku mencarinya. Entahlah, mengapa tempat itu yang aku pilih. Aku seperti mencari kembali hidayah untuk hatiku yang hilang arah. Meski tak lagi dapat terhitung airmata yang keluar, dan betapa beratnya menyusun bongkahan-bongkahan hati yang telah remuk tercecer. Namun, itu semua terlewati sedikit demi sedikit. Pengalaman luar biasa kudapatkan ditempat itu. Aku seperti tiba-tiba mendapat tamparan keras, mengapa harus kutangisi sesuatu yang bukan milikku? Biarkan saja itu pergi dan takkan pernah kuberharap itu kembali disini, dihatiku.

2 November 2010

Alhamdulillah, dapat ijin kuliah lagi setelah lama berdebat, merayu, huft...

6 November 2010

Surakarta tlah menjadi kota impian setelah hari dimana kudapatkan pengalaman luar biasa ditempat itu. Bismillah, mudah-mudahan masuk seleksi. Aamiin. Ayooooo daftarrr online!!!!

10 November 2010

I’m ready to go! Surakarta tlah menungguku.... Mudah-mudahan lancar ujian besok. Aamiin.

Kota kelahiran, 21 November 2010

Alhamdulillah, sujud syukurku kepada-Mu yaa Allah.. Aku lolos seleksi.. terima kasih tiada tara kepada-Mu yaa Allah..

1Desember 2010

Awal bulan dipenghujung tahun. Semoga berkah. Alhamdulillah, packing selesai, Ry. Takkan terlupa membawamu ikut serta ke kota impian, sahabat baik, diary-ku.

2 Desember 2010 (Pagi)

Airmata berjatuhan perlahan saat berpamitan dengan orangtua tercinta. Abah, Umi, doakan putrimu selalu ya, semoga aku tak lagi terluka lebih dalam, esok tlah menantikan senyumku di kota impian. I’m ready to go! Assalamu’alaykum kota kelahiran....aku akan merindukanmu....

Selepas ashar, 2 Desember 2010

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga.. Cukup melelahkan perjalanan yang panjang.. hm, rehat dulu di rumah Dina, sahabat kecilku yang menetap di Surakarta.

3 Desember 2010

Ketemu!! Tempat kosnya cukup jauh dari tempat Dina.

6 Desember 2010

Surat lamaran kerja yang aku titipkan di salah satu RB&BP alhamdulillah hari ini menuai hasil, dapat panggilan wawancara. Semoga lancar. Tak lupa mohon doa restu Abah & Umi dirumah.

Selepas maghrib, 6 Desember 2010

Jalan-jalan muterin kota setelah wawancara di RB. Alhamdulillah, tinggal nunggu pengumuman.

10 Desember 2010

Jodoh, rejeki, dan mati, sudah ada yang mengatur. Tidak ada kata ‘kebetulan’ dalam kamus Allah. Termasuk ketika singgah di kota ini dan lolos seleksike perguruan tinggi negeri sekaligus lolos seleksi masuk RB&BP.

17 Desember 2010

Kuliah yang hanya 3x seminggu sangat memudahkanku untuk sering bolak balik RB, RB yang dekat dengan tempat Dina, bisa sekaligus nyiram hati...

20 Desember 2010

Bisakah untukmu tidak lagi muncul dikehidupanku?

Tiba-tiba dia muncul dihadapanku dengan wajah begitu bahagia. Ah! Aku pikir aku tidak akan pernah melihatnya lagi. Ternyata aku menemukannya diperjalanan menuju Semarang tadi pagi ketika aku mendapat tugas mengikuti seminar.

24 Desember 2010

Kabar baik kuterima, ia telah hamil. Syukurlah. Ia memang cukup dekat denganku. Kami sering berkomunikasi sekedar bertanya kabar lewat sms. Hmm, orang yang dulu aku kira akan jadi suamiku, sekarang akan jadi ‘Ayah’ dari anak yang telah dikandung istrinya.

Hatiku masih baik-baik saja kan, Ry? Ah! Aku harap begitu. Sudahlah, met rehat yah, Ry.. Bye,

26 Desember 2010

Kenapa aku begitu bersemangat mencarikan buku-buku berkaitan dengan kehamilan.

Ah! Aku hanya ingin membantunya. Tidak lebih dari itu.

30 Desember 2010

Aku mulai terbiasa dengan smsnya. Kuharap aku masih bisa menjaga hatiku dan menjaga perasaannya. Jangan sampai ia tau sesuatu yang dulu pernah terjadi pada perasaanku.

Fuhhhhh!

13 Januari 2011

Bahkan waktuku tersita untuk kuliah dan bekerja. Selamat tahun baru masehi, Ry.. (Terlambat 13 hari), hehehe.....

Pekerjaanku, kuliahku, kunjungan ke rumah Dina setiap minggunya, membuatku semakin betah disini.. Terima kasih karena sudah setia, tetaplah menjadi sahabat baikku ya Ry..

17 Januari 2011

Kematangan akan kesiapanku untuk hal ini sama sekali aku tidak mengetahuinya. Sudah ada beberapa yang datang kerumah, termasuk saudaraku sendiri dan putra rekan Umi satu wisma di Makkah waktu ibadah haji dulu, namun aku masih saja menolak. Abah beberapa kali marah dalam telepon. Umi juga. Aku hanya mengikuti kata hatiku. Aku harap, ini tidak salah.

1 Februari 2011

Waktu satu tahun yang satu minggunya hanya aktif tiga hari bagiku ini sangat singkat, skripsi sudah didepan mataku. Huh! Fighting.....!!!!

3 Maret 2011

Aku agak sibuk, maaf aku jadi sering meningalkanmu dan jarang menulisimu..

7 April 2011

Dina menanyakannya lagi, bahkan kali ini ia menawarkan.Ada keinginan, tapi.....

Wah! Aku lupa Ry, ada kerjaan yang belum terselesaikan. Bye,

14 Juni 2011

Skripsiku selesai. Gemaaaaaaa!!!!

Ijinkan aku wisuda yaa Allah..........

13 Oktober 2011

Akhirnya toga itu bisa kukenakan. Akhirnya aku di wisuda...

Mudahkanlah segala urusan dunia-akheratku yaa Allah..

17 Oktober 2011, ba’da Ashar

Ada tamu. Tadinya aku pikir, tamunya bunda (ibu kos), jahatnya aku baru sempat mengenalkanmu dengan ibu kos yah Ry, hihihihihih...

17 Oktober 2011, ba’da maghrib

Entahlah, aku harus bahagia atau sedih. Bunda bilang, tamu itu datang menanyakan statusku. Hah??!

Aku sempat hilang ekspresi karena ia tiba-tiba datang dan menyampaikan sesuatu pada bunda yang membuatku kaget setengah mati, tulang-tulangku serasa hilang tenaga. Lemas. Namun, bunda segera menjelaskan tentang siapa tamu itu, dan seluk beluk mengapa ia tiba-tiba hadir. Arrrrggg! Dina. Ya. Dina. Aku harus cepat menanyakan hal ini padanya.

18 Oktober 2011

Dina terlalu sibuk. Smsku kemarin baru sempat ia balas hari ini, malam ini tepatnya. Ya, benar. Fikri (nama tamu yang datang kemarin) adalah putra dari ustadzah kenalan temanku, Dina. Aku semakin lemas. Aku tidak tahu, apakah aku harus bahagia atau sedih.

20 Oktobeer 2011

Aku kenapa Ry?????????? Arrrggh!

21 Oktober 2011

Masih kutatap langit-langit kamar mungil ini. Seperti kehilangan sesuatu. Yaa Rabb, bantu aku menemukan jawaban sesuatu yang kurasakan tlah hilang ini....

22 Oktober 2011

Ck. Aku tidak tahu. Semenjak pertemuan dengannya lima hari yang lalu saat menyampaikan niat mulia siang itu dihadapan bunda, saat ia menitipkan pesan pada bunda “Saya berniat meminang Talita”. Aku merasa ada sesuatu yang ia ambil dariku. Ya, hatiku.

24 Oktober 2011

Aku pulang....

26 Oktober 2011

Musyawarah dengan Allah. Hasilnya, aku meminta waktu untuk istikharoh.

Kota kelahiran, 31 Oktober 2011

Tiba-tiba semua jalannya terasa begitu mudah. Hanya dengan beberapa hari yang ia berikan, hasil istikharohku positif, semoga ini netral. Doakan aku agar tidak terlalu gugup mengatakan hasilnya besok siang disini. Ya, dia akan datang dari Surakarta bersama orangtuanya. Aku harap semua berjalan lancar. Aamiin.

Selepas subuh di kota kelahiran, 1 November 2011

Aku sangat gugup, Ry. Hampir semalaman aku sulit untuk memejamkan mataku. Ah..apa aku terlalu bahagia? J

Semua orang sibuk menyiapkan hidangan khas, menyambutnya dengan rapi. Bahagiaku tak dapat diukur. Meski harus ke belakang beberapa kali karena saking groginya. Hehe...

Selepas dhuhur nanti ia sampai bersama rombongan dari hotel tempat ia dan keluarganya menginap.

Selepas isya’

Beginikah rasanya, Ry?

Seluruh tubuhku gemetar siang tadi. Lidahku begitu lancar menerimanya. Rasanya aku jauh lebih baik sekarang. Bahagiaku terlalu besar untuk menyembuhkan luka sekecil dulu. Aku sungguh bahagia!

4 November 2011

Aku beritahu sebuah keajaiban yah Ry..

Awalnya abah dan umi tidak menyetujui hari itu karena terlalu cepat untuk mempersiakan segalanya. Semua berubah hari ini. Rejeki datang pada niat yang yang baik, untuk ibadah. Bukankah menikah adalah ibadah? Sunnah Rasul.. J

Allah memberikan riski dari arah yang tiada disangka-sangka.

15 November 2011

Meskipun lama di Surakarta, namun keluarga besarnya berasal dari Padang. Ohhhh...aku baru tahu.

Aku sama sekali tidak keberatan jika pada resepsi nanti harus mengenakan pakaian adat Minang Kabau dan setelah itu akan dipanggil Uni oleh keluarganya. Aku bahagia.

20 November 2011

Souvenirnya lucu.. kain flanel yang dibentuk kartun bidan berjilbab dengan laki-laki memakai topi proyek berwarna orange. Ya, dia sarjana teknologi lulusan UGM J

27 November 2011

Selamatkanlah perjalanannya menjemput keridhaan-Mu disini yaa Allah..

28 November 2011

Pakaian adat Minang Kabau sudah ditangan. Siapa yang menyangka ini sangat pas ketika aku pakai? Meskipun aku tidak ikut mengukurnya Ry. Subhanallah! Semoga semuanya lancar. Aamiin.

Selepas subuh, 29 November 2011

Ada beberapa doa dan harapan untuk hari ini,

Mudahkanlah hari ini yaa rabb..

Datangkanlah malaikat yang ikut mengamini doa baarakah dari seluruh tamu yang hadir.. aamiin.

Selepas dhudur

Airmataku tak lagi dapat ku bendung. Kebahagiaan ternyata tak hanya dapat diekspresikan dengan wajah berbinar, melompat-lompat, atau berteriak. Namun dengan airmata inilah aku juga dapat mengekspresikan kebahagiaanku saat terdengar dari pelaminan tempatku menunggunya ia menyampaikan ijab dengan bahasa arab di microfone masjid dekat rumahku dengan lancar, qabul, dan doabaarakah terdengar begitu halus menyusup lembut diperasaanku..

Saatnya kukatakan, “Selamat datang cinta..”

Saatnya ku menyapa, “Suamiku..”

Saatnya aku dan kau berubah menjadi, “Kami..”

Seberapa bahagianya aku hari ini tak mampu aku lukiskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun