Mohon tunggu...
Oktaviani Priskila
Oktaviani Priskila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Komunikasi, Kuliner, Jalan-Jalan, Kesehatan, Update tentang info terbaru dan menarik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Tiko: Kisah Anak yang Merawat Ibu Pengidap Penyakit ODGJ

12 Januari 2023   08:42 Diperbarui: 12 Januari 2023   09:00 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak bernama Tiko, baru-baru ini menarik perhatian publik. Bagaimana tidak? Kisahnya yang merawat ibunya selama 12 tahun seorang diri dirumahnya tanpa listrik dan air. Betapa pilunya, hingga Tiko mengorbankan masa depannya hanya untuk merawat ibunya seorang diri dengan sabar.

Kisah ini berawal dari tahun 2011, yang mana orang tuanya bercerai dengan posisi dia hanya anak tunggal dan masih kecil pada saat itu. Ibunya mengalami depresi berat sejak ditinggalkan oleh Ayah Tiko dan sejak perceraian itu terjadi. Mulai kejadian itu, Tiko merawat ibunya sembari menjadi tulang punggung bagi ibunya. 

Mirisnya, ayah Tiko tidak pernah berkunjung sama sekali untuk menemui Tiko dan ibunya. Mereka hanya ditinggali rumah mewah, namun pada kenyataannya Tiko bahkan hidup tanpa listrik dan air. Tiko harus menampung air hujan untuk mandi dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Belum lagi, ketika Tiko harus menghadapi ibunya yang seringkali marah-marah tanpa sebab.

Tak hanya itu, Tiko juga berjuang untuk mencari nafkah bagi dirinya dan ibunya. Ia menjual barang-barang yang ada dirumah hingga menjadi satpam komplek hanya untuk bertahan hidup.

Hal ini membuat banyak publik merasa tersentuh dan turut prihatin. Kisah Tiko ini memberi gambaran bagi publik untuk berbakti senantiasa kepada orang tua apapun keadaan orang tua kita. Karena disitulah letak cinta dan kasih tanpa batas. Meski harus mengorbankan masa depannya, Tiko tetap tegar dan sabar menghadapi dan merawat ibunya. 

Pengorbanan seperti ini harus dirasakan dan dilakukan oleh anak kepada orang tuanya. Karena surga berada dibawah telapak kaki ibu. Tak hanya itu, upah dari pengorbanan dan perjuangan kita untuk orang tua, akan selalu lebih baik dan lebih besar dari apa yang bisa kita kasih ke orang tua. 

Yuk! Sayangi dan jaga orang tua kalian selagi masih ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun