Kulineran Makanan Khas Jogja di Teras Malioboro

KULINERAN MAKANAN KHAS JOGJA DI TERAS MALIOBORO

Kuliner adalah kegiatan yang berhubungan dengan memasak atau aktivitas memasak. Kulineran juga dapat dimaknai sebagai hobby mencicipi berbagai hasil olahan yang berupa masakan berupa lauk-pauk, panganan maupun minuman, dan biasanya lebih seru pada kuliner khas daerah tertentu dan tak jarang semakin penasaran memang karena bahan yang unik atau beberapa cerita atau sejarah makanan tersebut.

Kuliner Jogja telah lama menjadi ikon dan daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke kota ini. Ragam hidangan yang menggugah selera dan cita rasa yang tak tertandingi, Jogja menjadi surga bagi para pecinta dan para pelaku sosmed di bidang makanan. Nah bagi anda melalui artikel ini, kami akan membawa Anda dalam perjalanan kuliner yang mendalam, menjelajahi warisan kulinernya yang kaya dan merasakan kenikmatan makanan khas Jogja yang tak bisa Anda lewatkan. 

Source: kanalinfo.web.id

Jogja bukan hanya tempat bersejarah yang memikat, hampir di setiap jalan Jogja, Anda akan menemukan keunikan kuliner dengan ceritanya yang istimewa dan tak terlupakan. "Gudeg," makanan khas kota Jogja yang legendaris, Gudeg ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. 

Sebelum mendapatkan julukan gudeg, dulu mereka menyebut panganan ini dengan sebutan Hangudek yang artinya Mengaduk. Mengapa disebut demikian? Karena pada saat itu, cara memasak gudeg adalah dengan cara mengaduk santan dan nangka muda dalam tungku besar. Tersebutlah Gudeg. Kuliner ini dulunya hanya populer di kalangan prajurit, namun lambat laun diketahui oleh masyarakat umum karena bahan yang mudah ditemui dan rasanya yang lezat. 

Source: phinemo.com

Gambar Ini Milik Pribadi

Selain Gudeg, Jogja juga memiliki makanan Khas lainnya yang cukup terkenal yakni, Sate Kere. Apa itu Sate Kere? Sate Kere merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta yang sangat terkenal dan populer di kalangan masyarakat setempat maupun wisatawan. 

Asal-usul nama Sate Kere sendiri berasal dari bahasa Jawa, "kere" yang berarti "tidak punya", karena pada awalnya sate ini menjadi makanan yang populer di kalangan orang-orang miskin atau kurang mampu. Namun, seiring berjalannya waktu, Sate Kere semakin populer dan banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat.