Mohon tunggu...
Oktaviana ira virnanda
Oktaviana ira virnanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Oktaviana

Oktaviana Ira Virnanda Mahasiswa sastra Inggris universitas Islam Sultan agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Lingkungan

22 Juli 2023   19:09 Diperbarui: 22 Juli 2023   19:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan bidang Lingkungan
 
 
Dalam bidang lingkungan aplikasi teknologi ramah lingkungan antara lain biopori, fitoremediasi, toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air.

a. Biopori
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
 
b. Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah proses bioremediasi yang menggunakan berbagai tanaman untuk menghilangkan, memindahkan, dan atau menghancurkan kontaminan dalam tanah dan air bawah tanah. Konsep penggunaan tanaman untuk penanganan limbah dan sebagai indikator pencemaran udara dan air sudah lama ada, yaitu fitoremediasi dengan sistem lahan basah, lahan alang-alang, dan tanaman apung. Selanjutnya konsep fitoremediasi berkembang untuk penanganan masalah pencemaran tanah. Beberapa tanaman yang digunakan dalam fitoremediasi adalah:
Sansiviera atau lidah mertua mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi barang elektronik. dengan manfaatnya yang dapat menyerap polutan udara seperti timbal. Maka kedua pohon ini biasanya ditanam di kota besar seperti Jakarta, serta di jalan protokol yang padat akan aktivitas lalu lintas. adalah mampu menyerap formaldehida serta benzene. Rumah pun akan terasa lebih segar, apabila tumbuhan ini ditanam di sekitar perkarangan rumah.

 
c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)
Ide composting toilet diambil dari sistem toilet cubluk yang banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia. Toilet ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap pengguna. Manfaat yang didapat dengan menggunakan composting toilet adalah menghemat penggunaan air bersih sehingga air bersih yang tadinya digunakan untuk penyiraman toilet dapat digunakan untuk kegiatan yang lain, teknologi ini tidak menimbulkan bau pada saat proses pengomposan, tidak memerlukan banyak energi, tidak membutuhkan sumber daya alam yang banyak, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai kondisioner buat tanaman. Composting toilet dapat menggunakan model kloset jongkok maupun kloset duduk. Yang perlu disesuaikan, bagian lubang kloset yang terdiri dari 2 lubang dimana lubang yang besar digunakan agar kotoran langsung masuk ke tampungan di bawahnya. Di bagian bawahnya ditaruh kotak yang berfungsi untuk menampung tinja yang nantinya diberi media serbuk kayu, sekam ataupun jerami. Sedangkan lubang yang berukuran kecil digunakan untuk menyalurkan urine yang dihasilkan ditampung ke dalam jerigen yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair.
 
Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan bidang Lingkungan
Dalam bidang transportasi aplikasi teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada kendaraan hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik.
a. Kendaraan Hidrogen
Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang mempergunakan gas hidrogen sebagai bahan bakarnya. Kendaraan ini tidak terbatas pada mobil saja, melainkan telah ada pesawat udara yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya. Pada dasarnya kendaraan seperti ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar konvensional seperti minyak yang biasanya akan menimbulkan polusi dan efek rumah kaca.
b. Mobil Tenaga Surya
Mobil Tenaga Surya "Solar Car" atau tenaga matahari, yaitu tipe kendaraan listrik yang memakai tenaga matahari untuk sumber dayanya. Daya matahari ditangkap dengan memakai panel sel surya lalu dipakai untuk menggerakkan motor listrik yang berperan untuk memutar roda. Supaya bisa dipakai dengan cara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan
area untuk menyimpan energi (energy storage) biasanya dipakai accu/aki atau baterai. Dilengkapi dengan alat kontrol pengatur kecepatan maka mobil ini bisa melaju sesuai dengan kecepatan yang dirancang. Di Indonesia, mobil surya ini dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya.
 
 

c. Mobil Listrik
Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan satu atau lebih motor listrik atau motor traksi sebagai tenaga penggeraknya. Ada 3 macam kendaraan listrik yang sekarang ada di pasaran, yaitu mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari stasiun pengisian luar, mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari listrik yang disimpan yang tenaga awalnya dari sumber luar, dan mobil listrik yang mendapatkan tenaga listriknya dari generator listrik, misalnya mesin pembakaran dalam (disebut juga kendaraan listrik hibrida), atau sel hidrogen. Kendaraan listrik mencakup mobil listrik, kereta listrik, truk listrik, pesawat listrik, perahu listrik, skuter dan sepeda motor listrik, dan pesawat luar angkasa listrik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun