Mohon tunggu...
oktavianadefrianti
oktavianadefrianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat

8 Januari 2025   09:20 Diperbarui: 8 Januari 2025   09:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan masalah dasar filosofis negara (phikosofische Grondslag) dan pandangan hidup bangsa (weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut mengandung muatan filsofis, tetapi pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Filsafat pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat pancasila, yaitu pancasila sebagai genetivus objectivus dan pancasila sebagai genetivus subjectivus. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang kedua meletakkan pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-aliran filsafat lainnya. Pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggung jawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam pancasila sebagai prinsip-prinsip politik. Agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan Negara agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut pautFilsafat pancasila sebagai genetivus objectivus dan genetivu-subjektivus Pancasila sebagai genetivus objectivus artinya nilai-nilai pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filososisnya berdasarkan system-system dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di barat. Menurut notonagoro (1975) pancasila kalau ditinjau asal mulanya atau sebab terjadinya maka pancasila memenuhi syarat empat sebab (kausalitas) menurut aristoteles yaitu:1. Kausa Materialis (asal mula bahan)Bangsa indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai pancasila, sehingga pancasila itu pada hakikatnya nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur pancasila digali dari bangsa indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religious.2. Kausa Formalis(Asal MulaBentuk) Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk atau bagaimana bentuk pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD 1945. 3. Kausa Efisien (Asal Mula Karya)Kausa efisien yaitu asal mula yang menjadikan pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar Negara yang sah.4. Kausa Finalis (Asal Mula Tujuan)Pancasila dirumuskan dan dibalas dalam siding siding para pendiri Negara, tujuannya dalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara. Pancasila sebagai Genetivus Subjektivus, artinya nilai-nilai pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik untuk menemukan halhal yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila maupun untuk menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu nilai-nilai pancasila tidak hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan, tetapi juga nilai-nilai pancasila harus mampu menjadikan pelaksanaansistem politik dan dasar bagi pembangunan nasional. dengan kehidupan bernegara, berbangsa,Dapat di simpulkan bahwa filsafat sebagai proses dan produk berpikir manusi, merupakan pemikiran teori tentang tuhan, alam semesta secara keseluruhan yang mencakup hidup manusia yng ada di dalamnya untuk kemudian bagi manusia pemikiran teoritis tersebut dipergunakan sebagai pandangan dunia (world view).Filsfat miliki empat cabang keilmuan yang utama:1. memetafisika: cabang filsafat yang mempelajari asal mula segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat pancasila, yaitu pancasila sebagai genetivus objectivus dan pancasila sebagai genetivus- objectivus.Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang deua meletakkan pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-aliran filsafat lainnya.Pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggung jawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam pancasila sebagai prinsip-prinsip politik agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan Negara agar dapat membuka dilog dengan berbagai persepektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut- dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Istilah sistem berasal dari istilah yunani 'Sistema' yang mengandung arti keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian yang berarti pulau berhubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan dan komponen secara teratur.Pancasila sendiri terdiri atas lima bagian (sila) yang masing-masing sila mempunyai asas dan fungsi masing-masing tetapi merupakan rangkaian suatu tujuan tertentu, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur.Filsafat pancasila sebagai genetivus objectivus dan genetivu-subjektivus Pancasila sebagai genetivus objectivus artinya nilai-nilai pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filososisnya berdasarkan system-system dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di barat.Menurut notonagoro (1975) pancasila kalau ditinjau asal mulanya atau sebab terjadinya maka pancasila memenuhi syarat empat sebab (kausalitas) menurut aristoteles yaitu: 1. Kausa Materialis (asal mula bahan) Bangsa indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai pancasila, sehingga pancasila itu pada hakikatnya nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur pancasila digali dari bangsa indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religious.2. Kausa Formalis(Asal MulaBentuk) Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk atau bagaimana bentuk pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD 1945. 3. Kausa Efisien (Asal Mula Karya) Kausa efisien yaitu asal mula yang menjadikan pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar Negara yang sah.

Artikel ini menjelaskan bahwa Pancasila merupakan hasil perenungan para tokoh kenegaraan Indonesia yang memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafata

Artikel ini membahas bahwa Pancasila sebagai sistem filsafat menegaskan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun